JAKARTA. Perusahaan asal Korea Selatan, Daejoong Construction berminat membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Deli Serdang, Medan, Sumatera utara. Nantinya PLTA ini bakal memanfaatkan air sungai Lausimeme. Rencananya, Daejoong bakal membangun PLTA dengan kapasitas 16 megawatt (mw). "Kita masih melakukan studi kelayakan untuk membangun PLTA ini," ujar Senior Advisor Daejoong Construction, Park Sung Chur, Kamis (15/4).Targetnya, studi kelayakan proyek yang akan kelar pada November 2011, bakal dimulai konstruksinya di tahun depan. Dus, pada pertengahan 2013, PLTA akan beroperasi secara komersial."Ini adalah proyek kami pertama kali di sektor ini di Indonesia," kata Park. Nanti, Daejoong Construction akan menggandeng perusahaan daerah dan membentuk konsorsium,” ujarnya. Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (BUMD) Sumatera Utara, John Pieter Gultom bilang, untuk membangun pembangkit tersebut membutuhkan biaya investasi sebesar US$ 150 juta. "Ini baru rencana. Kita nanti akan menghadap ke Gubernur dan ke Kementerian yang bersangkutan. Setelah semuanya setuju baru dia kontrak untuk penurunan dana," papar Pieter.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Daejoong Construction asal Korea berminat bangun PLTA di Sumut
JAKARTA. Perusahaan asal Korea Selatan, Daejoong Construction berminat membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Deli Serdang, Medan, Sumatera utara. Nantinya PLTA ini bakal memanfaatkan air sungai Lausimeme. Rencananya, Daejoong bakal membangun PLTA dengan kapasitas 16 megawatt (mw). "Kita masih melakukan studi kelayakan untuk membangun PLTA ini," ujar Senior Advisor Daejoong Construction, Park Sung Chur, Kamis (15/4).Targetnya, studi kelayakan proyek yang akan kelar pada November 2011, bakal dimulai konstruksinya di tahun depan. Dus, pada pertengahan 2013, PLTA akan beroperasi secara komersial."Ini adalah proyek kami pertama kali di sektor ini di Indonesia," kata Park. Nanti, Daejoong Construction akan menggandeng perusahaan daerah dan membentuk konsorsium,” ujarnya. Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (BUMD) Sumatera Utara, John Pieter Gultom bilang, untuk membangun pembangkit tersebut membutuhkan biaya investasi sebesar US$ 150 juta. "Ini baru rencana. Kita nanti akan menghadap ke Gubernur dan ke Kementerian yang bersangkutan. Setelah semuanya setuju baru dia kontrak untuk penurunan dana," papar Pieter.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News