JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan masih akan bergerak tertekan pada perdagangan awal pekan ini. Namun tekanan akan bersifat terbatas yang tampak pada indikator teknikalnya.

Heldy Arifien menjelaskan, indeks telah membentuk formasi below the stomach pada titik 24.30 yang mencerminkan masih terlihatnya potensi tekanan dalam ruang yang terbatas di pekan ini.

Swing negatif yang akan tercipta menuju rentang celah support 4,785-4,792, merupakan ruang akumulasi untuk mengantisipasi pembalikan arah ataupun technical rebound. "Kami perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 4.780-4.850," katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (11/4).

Adapun menu saham santapan Daewoo hari ini diantaranya ADHI, INTP dan SOCI. Heldy merekomendasikan buy ketiganya karena secara teknikal masih menunjukkan adanya potensi penguatan.

Dia menjelaskan, ADHI telah membentuk three line strike bearish yang umumnya merupakan signal positif pada urutan ataupun formasi candle trading. Ini diharapkan mampu menjadi pendorong ADHI untuk kembali melakukan upaya penetrasi resistensi Rp 2.780-nya.

Heldy bilang, Setidaknya mayoritas bullish signal pada dua oscillator di titik 91.30 overbought stochastic masih memperlihatkan adanya ruang bagi emiten konstruksi pelat merah ini untuk bergerak dalam rentang harga Rp 2.750-Rp 2.810.

INTP juga membentuk Bullish signal pada titik 95.24 overbought stochastic dimana INTP masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatannya menuju resistensi harga berikutnya di level Rp 20.350.

"Kami memperkirakan INTP akan mencoba bergerak dalam rentang Rp 20.200-Rp 20.450," ungkap Heldy.

Sedangkan SOCI, kata dia, telah membentuk bullish signal pada titik 28.57 oversold trading stochastic. Ini membuka peluang melanjutkan penguatan dengan bertumpu pada support kuatnya di level harga Rp 500 atau bergerak mix dalam rentang harga Rp 500 - Rp 525.

Menurut Heldy, saham-saham yang patut di cermati dan diwaspadai adalah trading buy WSKT, CTRA, INCO dan WTON serta trading sell BMRI, BBTN, BJBR dan PGAS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie