Dafam Property bidik laba bersih 2018 mencapai Rp 9 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) ingin segera menggenjot kinerja. Emiten yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/4) ini berencana mengakuisisi tiga hotel.

Billy Dahlan, Direktur Utama DFAM, menyatakan perusahaan membidik pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 190 miliar pada tahun ini dari tahun sebelumnya Rp 120 miliar. Sedangkan, target laba bersih 2018 sebesar Rp 9 miliar. 

“Tahun lalu, laba kami sekitar Rp 3 miliar,“ kata Billy di BEI, Jakarta, Jumat (27/4). Itu artinya, perusahaan membidik kenaikan laba sekitar 200% dari pencapaian tahun lalu.


Direktur DFAM Wijaya Dahlan mengungkapkan, hingga kuartal I-2018, perusahaan sudah menjual sekitar 20 unit rumah dari total 200 unit rumah. Sehingga nilai marketing sales yang sudah dikantongi sekitar Rp 20 miliar. Targetnya, tahun ini penjualan rumah di Semarang bisa terjual 80%, sedangkan unit rumah di Pekalongan bisa terjual seluruhnya.

“Saat ini di Pekalongan masih ada 15 unit, dan Semarang masih ada 50 unit,” ujarnya.

Dia menyatakan, saat ini komposisi pendapatan DFAM terdiri dari 80% recurring income dan 20% berasal dari penjualan perumahan. “Dalam jangka panjang setidaknya bisa 60% untuk recurring dan 40% untuk perumahan,” papar Wijaya.

Sebagai catatan, DFAM menjadi emiten ke-8 yang IPO pada tahun ini serta emiten ke-573 yang tercatat di BEI. Emiten ini menempati sektor trade, services & investment dan subsektor tourism, restaurant & hotel.

Dalam IPO, DFAM melepaskan sebanyak 400 juta saham atau 25% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana ini. Perusahaan menawarkan saham IPO seharga Rp 115 per saham, dengan begitu, perusahaan mengantongi dana sebesar Rp 48 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini