Dafam Property (DFAM) optimis okupansi hotel tahun ini dapat mencapai 70%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) optimis bisnis hotel dan sektor properti dapat mencatatkan kinerja ciamik di tahun ini. Adapun DFAM juga memproyeksikan okupansi hotel dapat mencapai hingga 70%. 

Selain itu, DFAM juga mengincar pertumbuhan pra penjualan atau marketing sales sebesar 62% di tahun ini. Hal ini lantaran adanya pemulihan okupansi hotel dan sektor properti yang menjadi katalis positif sehingga diproyeksi bisa mengangkat kinerja DFAM. 

Sekretaris Perusahaan DFAM Soviadi Nor Rachman menyebutkan selain menargetkan pra penjualan, perusahaan juga targetkan pendapatan atau laba tahun ini bisa tumbuh 6%.  “Proyeksi kita, tahun ini optimis bisa mencatat laba dan tumbuh hingga 6% sepanjang tidak ada kondisi force majeur sebagaimana di tahun 2020 lalu,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (26/4). 


Baca Juga: Garap pipa Blok Rokan, prospek Rukun Raharja (RAJA) lebih menarik

Selain itu, ia juga optimistis, DFAM dapat mencatat kenaikan okupansi hotel tahun ini bisa di kisaran 60% sampai 70%. Bahkan ia mengatakan, per akhir Februari 2021, okupansi hotel mencapai 54%. 

Adapun mengenai belanja modal alias capital expenditure (capex) di tahun ini, Soviadi mengatakan bahwa pihaknya tidak mengalokasikan capex di tahun ini. “Tidak ada capex, karena semua daya kita kerahkan untuk memulihkan kondisi perusahaan setelah terimbas Covid-19,” tambahnya. 

Sebagai informasi, di tahun 2020, alokasi capex DFAM yakni sebesar Rp 1,28 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk renovasi gedung sebesar Rp 1 miliar. “Tahun kemarin dana kita gunakan untuk renovasi gedung Rp 1 miliar dan pembelian furniture & equipment sebesar Rp 289 juta,” ujarnya. 

Meski tak alokasikan capex, tahun ini DFAM tetap memfokuskan bisnis untuk pengembangan Madanaya Residence di Batang - Jawa Tengah, dan proyek KSO di Kabupaten Madian dan Magetan - Jawa Timur.

Baca Juga: Kapuas Prima Coal (ZINC) bidik pendapatan capai Rp 1,25 triliun di tahun 2021

Asal tahu saja, pendapatan DFAM disokong oleh segmen usaha hotel dan properti atau real estate. Segmen hotel di klaim menyumbang hingga 52% pendapatan DFAM, sedangkan properti berkontribusi sebanyak 40%.

Berdasarkan laporan keuangan, sampai dengan Kuartal III-2020, DFAM tercatat meraih pendapatan bersih sebesar Rp 65,93 miliar. Angka itu tercatat turun hingga 45,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 121,95 miliar.

Selanjutnya: Laba bersih Sido Muncul (SIDO) melonjak 16% di kuartal pertama 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi