KONTAN.CO.ID - Meski sudah menjadi kebutuhan pokok, ternyata masih banyak negara yang belum bisa menghadirkan internet dengan harga terjangkau untuk rakyatnya. Berdasarkan data Statista, diperkirakan ada 5,56 miliar pengguna internet aktif secara global pada tahun 2025. Jumlah itu meningkat 2,4% dari 5,43 miliar yang tercatat pada tahun 2024. Jika melihat angka itu, artinya lebih dari 50% masyarakat dunia menjadi pengguna internet aktif. Belum meratanya penggunaan internet bisa terjadi karena banyak faktor. Salah satunya karena harga layanan internet yang tidak terjangkau.
Negara dengan Biaya Internet Tertinggi di Dunia
We Are Social, pada Februari 2025, berhasil menyusun data negara dengan biaya internet tertinggi dunia. Dalam penilaiannya, lembaga survei tersebut menganalisis biaya internet pita lebar tetap per megabit per detik (Mbps) di lebih dari 60 negara pada tahun 2025. Hasilnya, Uni Emirat Arab (UEA) muncul sebagai negara teratas dengan rata-rata biaya internet mencapai US$4,31 atau sekitar Rp 71.571 per Mbps. Mengutip Visual Capitalist, tingginya biaya internet di UEA disebabkan oleh ketersediaan penyedia layanan yang terbatas. Negara ini hanya memiliki dua penyedia layanan internet, sehingga harga bisa dengan sangat mudah dikendalikan. Selanjutnya ada Ghana. Penyebabnya pun cukup serupa, yakni terbatasnya persaingan, tantangan infrastruktur, dan faktor regulasi. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah daftar 10 negara dengan biaya internet termahal di dunia tahun 2025.- Uni Emirat Arab: US$4,31
- Ghana: US$2,58
- Swiss: US$2,07
- Kenya: US$1,54
- Maroko: US$1,16
- Australia: US$1,05
- Jerman: US$1,04
- NIgeria: US$0,72
- Kanada: US$0,66
- Pakistan: US$0,53