KONTAN.CO.ID - Paham komunis masih sulit diterima sebagian besar masyarakat bernegara. Saat ini pun hanya ada sedikit negara yang masih sanggup berdiri sebagai negara komunis. Di sektor politik, komunis membuat pemerintahnya memiliki kekuasaan mutlak dan pemilu adalah panggung untuk satu partai penguasa. Di sektor ekonomi, partai komunis mengontrol secara penuh sistem ekonomi negara. Kepemilikan pribadi pun dianggap ilegal, meski praktik tersebut perlahan mulai hilang.
Prinsip dasar komunisme disebarluaskan pada pertengahan tahun 1800-an oleh dua ilsuf ekonomi dan politik Jerman, Karl Marx dan Friedrich Engels. Tahun 1917, Uni Soviet lahir sebagai negara komunis pertama. Hingga saat ini, setidaknya masih ada lima negara komunis yang masih eksis. Berikut adalah daftarnya. Baca Juga:
10 Negara Asia dengan Industri Terkuat, China Masih Berkuasa 1. China
Republik Rakyat China masih menjadi tolok ukur keberhasilan paham komunis dalam menjalankan sebuah negara. Komunisme mulai menjadi pedoman sejak China dipimpin oleh Mao Zedong pada tahun 1949. Sejak saat itu, China tumbuh pesat menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Di samping Partai Komunis (CPC) yang jadi pengendali utama, China juga memiliki banyak partai politik lain seperti Komite Revolusi Kuomintang China (RCCK), sosiasi Konstruksi Demokratik Nasional China (CNDCA), Asosiasi China untuk Mempromosikan Demokrasi (CAPD), Partai Demokratik Tani dan Buruh China (CPWDP), dan masih banyak lainnya. Pemilu terbuka juga diadakan secara lokal di seluruh negeri. CPC mempunyai kendali atas semua penunjukan politik, dan biasanya hanya ada sedikit oposisi terhadap Partai Komunis yang berkuasa.
2. Laos
Republik Demokratik Rakyat Laos resmi menjadi negara komunis pada tahun 1975 pasca revolusi yang didukung oleh Vietnam dan Uni Soviet. Sebelumnya, negara Asia Tenggara ini berbentuk monarki. Dalam perjalanannya, Laos menghabiskan banyak waktu di bawah kendali jenderal militer yang mendukung sistem satu partai yang didasarkan pada paham Marxisme. Sejak tahun 1988, Laos mulai terbuka dengan mengizinkan beberapa bentuk kepemilikan pribadi.
Baca Juga: 10 Negara dengan Angka Harapan Hidup Tertinggi Tahun 2024 3. Vietnam
Vietnam atau Republik Sosialis Vietnam jadi negara komunis lain yang eksis di Asia Tenggara. Pasca Perang Indochina Pertama tahun 1954, Vietnam terpecah menjadi dua bagian. Wilayah Utara memilik paham komunis dan didukung Uni Soviet, sementara wilayah selatan bergerak dengan demokratis berkat dukungan Amerika Serikat. Perang baru berakhir sekitar dua dekade kemudian. Pada tahun 1976, Vietnam resmi menjadi satu kesatuan dengan komunis sebagai landasannya.
4. Korea Utara
Korea Utara atau Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) baru menjadi negara komunis pada tahun 1945, tepatnya ketika Korea Selatan mendeklarasikan kemerdekaannya dari Korea Utara. Kim Il-Sung langsung menjadi pemimpin di Utara dengan dukungan penuh dari Rusia. Korea Utara tidak secara terbuka mengakui bahwa mereka menganut Komunisme, namun kondisi negaranya membuat dunia meyakini bahwa Korea Utara adalah negara komunis. Keluarga Kim yang berkuasa sejak awal pun mempromosikan gaya komunisme mereka sendiri berdasarkan konsep Juche (kemandirian). Pada tahun 2009, konstitusi negara Korea Utara menghapus semua penyebutan gagasan Marxis dan Leninis yang merupakan dasar komunisme. Kata "komunisme" juga dihapus. Baca Juga:
10 Kota dengan Angka Pembunuhan Tertinggi di Dunia, Waspada Jika Berkunjung 5. Kuba
Kuba menjadi negara yang sepenuhnya komunis pada tahun 1965 dan langsung mengembangkan hubungan dekat dengan Uni Soviet saat itu. Bergeraknya Kuba ke arah Komunisme didorong oleh revolusi tahun 1953 yang dipimpin Fidel Castro. Pada periode yang sama, Amerika Serikat melarang seluruh kegiatan perdagangan degan seluruh negara komunis. Uni Soviet akhirnya runtuh pada tahun 1991. Momen itu membuat negara seperti China, Kuba, dan sejumlah negara Amerika Latin lain terkena dampaknya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News