JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) mengeluarkan aturan soal kepemilikan saham mayoritas perbankan mencuatkan kembali. Isu dominasi kepemilikan asing terhadap bank di dalam negeri menjadi pertimbangan rancangan aturan tersebut. Riset terbaru yang dilakukan lembaga analisis data KATADATA mengungkapkan, sejak krisis keuangan 1998, lebih dari 20 bank swasta nasional berpindah tangan ke bank ataupun lembaga asing. Metta Dharmasaputra, selaku Direktur Eksekutif KATADATA bilang, pemilik-pemilik baru bank swasta nasional di Indonesia bukanlah pemain kecil. "Mereka adalah bank raksasa di kawasan regional, bahkan dunia," ungkap Metta. KATADATA menyebut beberapa nama bank asing yang menguasai bank swasta nasional. Siapa saja mereka? dan bank swasta nasional mana dikuasai bank asing tersebut? Maybank Bank terbesar di Malaysia dengan total modal US$ 10,5 miliar merupakan pemilik 97,5% saham Bank International Indonesia (BII). CIMB Group Bank terbesar kedua di Malaysia ini memiliki modal US$ 8,6 miliar dengan aset US$ 98 miliar pada akhir 2011. CIMB group ini menguasai sekitar 97,9% saham CIMB Niaga. HSBC Holdings Plc Bank yang bermarkas di London ini merupakan bank terbesar ketiga di dunia dengan total modal US$ 166,1 miliar. HSBC ini menguasai 98,94% saham Bank Ekonomi. OCBC Bank Bank terbesar kedua di Singapura dengan total modal US$ 20,2 miliar ini menguasai 85,06% saham di OCBC NISP. Bank of India Bank terbesar keempat di dunia dengan total modal US$ 4 miliar dan memiliki 76% saham Bank Swasdesi yang kini beralih nama menjadi Bank of India Indonesia. Standard Chartered Bank Bank terbesar ke-50 di dunia ini memiliki modal US$ 41,4 miliar dan menguasai 44,5% saham Bank Permata. United Overseas Bank Bank terbesar ketiga di Singapura ini memiliki modal US$ 18,4 miliar dan menguasai 98,99% saham Bank UOB Indonesia (sebelumnya UOB Buana). Qatar National Bank (QNB) Group Bank terbesar di Timur Tengah ini memiliki modal US$ 11,7 miliar dan menguasai 69,59% saham Bank QNB Kesawan (dulu Bank Kesawan). Selain bank yang sudah disebut diatas, kini ada sejumlah bank lagi yang menanti proses akuisisi oleh bank asing. Bank-bank tersebut adalah; Bank Ina Perdana, Bank Maspion, Bank Mestika Dharma, dan Bank Danamon. Namun, BI menangguhkan rencana akuisisi terhadap bank tersebut, lantaran ingin menuntaskan lebih dulu aturan kepemilikan saham mayoritas. Akankah raksasa perbankan asing kian bercokol di bank swasta nasional?
Daftar bank asing penguasa bank swasta nasional
JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) mengeluarkan aturan soal kepemilikan saham mayoritas perbankan mencuatkan kembali. Isu dominasi kepemilikan asing terhadap bank di dalam negeri menjadi pertimbangan rancangan aturan tersebut. Riset terbaru yang dilakukan lembaga analisis data KATADATA mengungkapkan, sejak krisis keuangan 1998, lebih dari 20 bank swasta nasional berpindah tangan ke bank ataupun lembaga asing. Metta Dharmasaputra, selaku Direktur Eksekutif KATADATA bilang, pemilik-pemilik baru bank swasta nasional di Indonesia bukanlah pemain kecil. "Mereka adalah bank raksasa di kawasan regional, bahkan dunia," ungkap Metta. KATADATA menyebut beberapa nama bank asing yang menguasai bank swasta nasional. Siapa saja mereka? dan bank swasta nasional mana dikuasai bank asing tersebut? Maybank Bank terbesar di Malaysia dengan total modal US$ 10,5 miliar merupakan pemilik 97,5% saham Bank International Indonesia (BII). CIMB Group Bank terbesar kedua di Malaysia ini memiliki modal US$ 8,6 miliar dengan aset US$ 98 miliar pada akhir 2011. CIMB group ini menguasai sekitar 97,9% saham CIMB Niaga. HSBC Holdings Plc Bank yang bermarkas di London ini merupakan bank terbesar ketiga di dunia dengan total modal US$ 166,1 miliar. HSBC ini menguasai 98,94% saham Bank Ekonomi. OCBC Bank Bank terbesar kedua di Singapura dengan total modal US$ 20,2 miliar ini menguasai 85,06% saham di OCBC NISP. Bank of India Bank terbesar keempat di dunia dengan total modal US$ 4 miliar dan memiliki 76% saham Bank Swasdesi yang kini beralih nama menjadi Bank of India Indonesia. Standard Chartered Bank Bank terbesar ke-50 di dunia ini memiliki modal US$ 41,4 miliar dan menguasai 44,5% saham Bank Permata. United Overseas Bank Bank terbesar ketiga di Singapura ini memiliki modal US$ 18,4 miliar dan menguasai 98,99% saham Bank UOB Indonesia (sebelumnya UOB Buana). Qatar National Bank (QNB) Group Bank terbesar di Timur Tengah ini memiliki modal US$ 11,7 miliar dan menguasai 69,59% saham Bank QNB Kesawan (dulu Bank Kesawan). Selain bank yang sudah disebut diatas, kini ada sejumlah bank lagi yang menanti proses akuisisi oleh bank asing. Bank-bank tersebut adalah; Bank Ina Perdana, Bank Maspion, Bank Mestika Dharma, dan Bank Danamon. Namun, BI menangguhkan rencana akuisisi terhadap bank tersebut, lantaran ingin menuntaskan lebih dulu aturan kepemilikan saham mayoritas. Akankah raksasa perbankan asing kian bercokol di bank swasta nasional?