Daftar lengkap calon IPO kelas kakap



JAKARTA. Pasar saham Indonesia akan kedatangan pendatang baru kelas kakap. Mereka berniat menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) tahun ini dengan target dana nan jumbo. Bahkan dari sekian daftar IPO, ada yang berpotensi menjadi nilai IPO terbesar di bursa saham Indonesia dalam empat tahun terakhir.

Sebut saja IPO PT Mitra Pinasthika Mustika, perusahaan di bawah Grup Saratoga. Perusahaan yang didirikan mendiang William Soeryadjaya ini membidik dana US$ 800 juta (sekitar Rp 7,76 triliun dengan kurs US$ 1=Rp 9.700)  dari melepas 40% saham. "Kami berharap IPO Mitra Pinastika menjadi yang terbesar," ujar Sandiaga S. Uno, pengelola Mitra Pinastika dan petinggi Grup Saratoga, kepada KONTAN Selasa (9/4).

Jika terlaksana, IPO ini menjadi yang terbesar kedua setelah IPO PT Adaro Energy  (ADRO) dalam sejarah bursa Indonesia. Sebagai gambaran, tahun 2008, ADRO meraup dana sekitar Rp 12,3 triliun dari perhelatan IPO.


Selain Mitra Pinasthika, Grup Saratoga juga akan melepas saham PT Saratoga Investama Sedaya ke publik dengan target US$ 200 juta. Alhasil, dari IPO Mitra Pinastika dan Saratoga Investama, Grup Saratoga bisa meraih US$ 1 miliar atau Rp 9,7 triliun.

Tak mau kalah, PT Austindo Nusantara Jaya, perusahaan milik keluarga mendiang Julius Tahija, bekas petinggi  PT Caltex Pacific Indonesia, juga segera melantai di bursa. Kemarin, Austindo merilis prospektus ringkas rencana IPO. Perusahaan perkebunan ini akan melepas 23,86% dan masuk bursa 8 Mei 2013.

Sejauh ini, Austindo belum  menyebutkan target perolehan IPO. Kabar yang beredar,  perusahaan ini mengincar dana segar US$ 150 juta.

Selain tiga calon emiten  itu,  DSN, Semen Baturaja, serta  tiga sekawan dari Grup Lippo (PT Multipolar Technology, Bank Nationalnobu, dan Siloam Hospitals) juga bakal melantai bursa. Dana IPO yang diincar mereka di kisaran Rp 1 triliun (lihat infografik).

Rencana IPO calon emiten kakap ini pantas dilirik investor. "Tapi, cermati juga prospek usaha mereka," kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities.

Selain prospek usaha, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menyarankan investor memperhatikan kinerja, valuasi saham IPO. Nama besar di balik perusahaan itu bukan jaminan prospek sahamnya. "Kalau prospek bisnisnya bagus, hasilnya bagus," kata Satrio.           n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: