KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donald Trump, presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, telah hampir menyelesaikan pemilihan untuk anggota kabinetnya yang baru, dengan lebih dari 40 nominasi yang diumumkan hanya dalam waktu 17 hari sejak pengumuman pertama. Proses pengangkatan ini mencakup berbagai jabatan penting yang harus disetujui oleh Senat, meskipun beberapa posisi, seperti Kepala Staf Kampanye Trump, Susie Wiles, tidak memerlukan persetujuan Senat. Berikut adalah daftar lengkap dari calon anggota kabinet Donald Trump yang akan membutuhkan persetujuan Senat, beserta penjelasan mengenai setiap calon dan latar belakang mereka.
1. Menteri Luar Negeri: Marco Rubio
Marco Rubio, seorang senator dari Florida, menjadi pilihan Trump untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. Rubio yang dulu adalah salah satu pengkritik berat Trump, bahkan sempat bersaing dalam pemilihan presiden GOP 2016, kini dipercaya oleh Trump untuk memimpin diplomasi Amerika Serikat. Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Trump menggambarkan Rubio sebagai "pejuang tanpa rasa takut yang tidak akan mundur dari musuh kita."
Baca Juga: KTT Iklim COP29 Mengusulkan Negara-Negara Kaya Membayar US$250 Miliar per Tahun 2. Jaksa Agung: Pam Bondi
Pam Bondi, mantan Jaksa Agung Florida, telah dipilih oleh Trump sebagai Jaksa Agung setelah Matt Gaetz mundur dari pencalonan karena terjerat dalam penyelidikan skandal. Bondi memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang hukum dan sebelumnya turut membela Trump dalam proses pemakzulan pertama.
3. Menteri Pertahanan: Pete Hegseth
Pete Hegseth, mantan pembawa acara Fox News dan veteran militer, dipilih Trump untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Meskipun pengalamannya di dunia militer terbatas pada posisi perwira infanteri di Garda Nasional, Hegseth dihormati karena pengabdiannya selama bertugas di Afghanistan dan Irak serta penghargaan dua Bronze Stars yang diterimanya.
4. Menteri Keuangan: Scott Bessent
Scott Bessent, seorang pengusaha hedge fund dan CEO Key Square Group, akan memimpin Departemen Keuangan di pemerintahan Trump yang akan datang. Bessent yang memiliki latar belakang sebagai investor internasional dan ahli strategi ekonomi global dipercaya oleh Trump untuk mengelola kebijakan ekonomi terbesar dunia.
5. Menteri Keamanan Dalam Negeri: Kristi Noem
Kristi Noem, Gubernur South Dakota, dipilih untuk memimpin Departemen Keamanan Dalam Negeri. Sebagai salah satu sekutu utama Trump, Noem akan bekerja sama dengan Tom Homan, yang dijuluki "Border Czar", untuk memperkuat keamanan perbatasan Amerika Serikat.
6. Menteri Dalam Negeri: Doug Burgum
Doug Burgum, Gubernur North Dakota, ditunjuk untuk menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, sekaligus ketua Dewan Energi Nasional yang baru dibentuk. Trump menginginkan Burgum untuk melindungi sumber daya alam AS dan memperkuat posisi negara dalam sektor energi.
7. Menteri Pertanian: Brooke Rollins
Brooke Rollins, presiden dan pendiri America First Policy Institute, dipilih Trump untuk memimpin Departemen Pertanian. Rollins yang pernah menjabat sebagai direktur Dewan Kebijakan Dalam Negeri di pemerintahan Trump pertama kali, kini dipercaya untuk berjuang bagi petani Amerika dan komunitas pertanian di negara tersebut.
Baca Juga: Kim Jong Un Peringatkan Amerika Serikat soal Ancaman Perang Termonuklir 8. Menteri Perdagangan: Howard Lutnick
Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald dan seorang donor besar untuk Partai Republik, terpilih untuk memimpin kebijakan perdagangan dan tarif pemerintah Trump. Lutnick akan fokus pada penguatan ekonomi Amerika melalui kebijakan perdagangan yang mendukung industri dalam negeri.
9. Menteri Tenaga Kerja: Lori Chavez-DeRemer
Lori Chavez-DeRemer, mantan anggota Kongres dari Oregon, ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja. Chavez-DeRemer dikenal atas upayanya yang terus-menerus untuk membangun angkatan kerja Amerika dan mendukung pekerja keras di seluruh negeri.
10. Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan: Robert F. Kennedy Jr.
Pencalonan Robert F. Kennedy Jr. sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mendapat banyak perhatian karena pandangannya yang kontroversial terhadap vaksinasi. Trump berharap Kennedy dapat memulihkan standar penelitian ilmiah dan transparansi di dalam departemen tersebut.
11. Menteri Perumahan dan Pembangunan Kota: Scott Turner
Scott Turner, mantan wakil negara bagian Texas dan mantan pemain NFL, diangkat sebagai Menteri Perumahan dan Pembangunan Kota. Turner, yang juga pernah menjabat sebagai direktur Dewan Peluang dan Revitalisasi Gedung Putih, bertugas untuk merevitalisasi sektor perumahan di seluruh negeri.
12. Menteri Transportasi: Sean Duffy
Sean Duffy, mantan anggota Kongres Wisconsin dan pembawa acara Fox Business, dipilih untuk memimpin Departemen Transportasi. Duffy akan bertanggung jawab atas pembaruan infrastruktur transportasi negara, termasuk jalan raya, jembatan, dan bandara.
13. Menteri Pendidikan: Linda McMahon
Linda McMahon, mantan CEO WWE dan mantan administrator Badan Usaha Kecil dan Menengah, dipilih untuk memimpin Departemen Pendidikan. McMahon sebelumnya memimpin administrasi kecil dan menengah pada masa pemerintahan Trump pertama kali dan kini dipercaya untuk membawa perubahan besar di sektor pendidikan.
14. Menteri Energi: Chris Wright
Chris Wright, CEO Liberty Energy, ditunjuk untuk memimpin Departemen Energi. Wright, seorang ahli di industri energi terbarukan dan nuklir, diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi Amerika serta memajukan kebijakan energi yang lebih berkelanjutan.
15. Menteri Urusan Veteran: Doug Collins
Doug Collins, mantan anggota Kongres Georgia dan veteran militer, akan memimpin Departemen Urusan Veteran. Sebagai seorang veteran yang aktif, Collins berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak anggota militer dan veteran di seluruh negara.
Baca Juga: Elon Musk: Amerika Sedang Menuju Kebangkrutan Super Cepat 16. Direktur Intelijen Nasional: Tulsi Gabbard
Tulsi Gabbard, mantan anggota Kongres dari Hawaii dan kandidat presiden 2020, diangkat sebagai Direktur Intelijen Nasional. Sebagai veteran dengan pengalaman tempur di kawasan Timur Tengah dan Afrika, Gabbard akan membawa perspektif baru dalam dunia intelijen AS.
17. Administrator Badan Perlindungan Lingkungan: Lee Zeldin
Lee Zeldin, mantan anggota Kongres New York, ditunjuk untuk memimpin Badan Perlindungan Lingkungan (EPA). Zeldin bertujuan untuk memulihkan dominasi energi AS sambil menjaga akses terhadap udara dan air yang bersih.
18. Duta Besar AS untuk PBB: Elise Stefanik
Elise Stefanik, anggota Kongres New York, dipilih untuk menjadi Duta Besar AS untuk PBB. Stefanik yang merupakan pembela setia Trump akan bekerja untuk memperkuat hubungan dengan sekutu-sekutu Amerika dan memperjuangkan kepentingan negara di tingkat global.
19. Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran: Russ Vought
Russ Vought, mantan Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran, akan kembali menjabat posisi tersebut di pemerintahan Trump yang akan datang. Vought dikenal sebagai arsitek dari Proyek 2025 yang bertujuan mereformasi pemerintahan federal.
20. Direktur CIA: John Ratcliffe
John Ratcliffe, mantan Direktur Intelijen Nasional, dipilih untuk memimpin CIA. Ratcliffe yang dikenal sebagai kritikus keras terhadap penyelidikan campur tangan Rusia dalam pemilu 2016, akan berfokus pada peningkatan keamanan nasional AS.
21. Duta Besar AS untuk NATO: Matthew Whitaker
Matthew Whitaker, mantan Jaksa Agung sementara, akan menjabat sebagai Duta Besar AS untuk NATO. Whitaker diharapkan memperkuat hubungan dengan sekutu-sekutu NATO dan menghadapi ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas global.
22. Jenderal Bedah: Dr. Janette Nesheiwat
Dr. Janette Nesheiwat, seorang dokter medis dan mantan kontributor Fox News, dipilih untuk memimpin Badan Kesehatan Masyarakat AS. Dr. Nesheiwat diharapkan dapat membawa perubahan dalam sistem kesehatan publik dan pencegahan penyakit di AS.
Baca Juga: Amerika Serikat Bangun Pangkalan Militer Baru di Jepang Demi Lindungi Taiwan 23. Direktur CDC: Dave Weldon
Dave Weldon, mantan anggota Kongres Florida dan dokter medis, akan memimpin Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Weldon akan bertanggung jawab untuk mengembalikan tujuan asli CDC dalam memerangi penyakit menular dan meningkatkan standar kesehatan masyarakat.
24. Komisioner FDA: Marty Makary
Marty Makary, seorang ahli bedah dari Johns Hopkins, diangkat sebagai komisioner FDA. Makary, yang kritis terhadap beberapa kebijakan kesehatan yang diterapkan selama pandemi COVID-19, diharapkan dapat membawa perbaikan dalam kebijakan keamanan pangan dan obat-obatan di AS.
25. Administrator Centers for Medicare and Medicaid Services: Dr. Mehmet Oz
Dr. Mehmet Oz, seorang tokoh televisi terkenal, dipilih oleh Donald Trump untuk memimpin Centers for Medicare and Medicaid Services (CMS). Oz dikenal luas karena acara televisinya
The Dr. Oz Show, yang tayang dari 2009 hingga 2022, dan telah menjadi sosok yang dikenal banyak orang di bidang kesehatan dan kesejahteraan. Selain itu, Oz juga mencalonkan diri untuk kursi Senat Pennsylvania pada pemilu 2022, meskipun kalah dalam pemilihan tersebut melawan John Fetterman.
Baca Juga: Rusia: AS Gunakan Taiwan untuk Picu Krisis Serius di Asia Peran Lain di Gedung Putih
Selain pilihan kabinet yang telah disebutkan sebelumnya, Donald Trump juga menunjuk sejumlah individu untuk mengisi posisi penting di Gedung Putih dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya. Berikut adalah beberapa nama yang dipercaya Trump untuk memainkan peran kunci dalam pemerintahannya yang akan datang:
1. Chief of Staff Gedung Putih: Susie Wiles
2. Direktur Komunikasi Gedung Putih: Steven Cheung 3. Sekretaris Pers Gedung Putih: Karoline Leavitt 4. "Border Czar": Tom Homan 5. Departemen Efisiensi Pemerintahan: Elon Musk dan Vivek Ramaswamy 6. Penasihat Keamanan Nasional: Michael Waltz 7. Penasihat Hukum Gedung Putih: William McGinley 8. Jaksa Agung AS: Dean John Sauer 9. Ketua Komisi Komunikasi Federal: Brendan Carr 10. Asisten Deputi Presiden dan Direktur Senior untuk Kontraterorisme: Sebastian Gorka 11. Duta Besar AS untuk Israel: Mike Huckabee 12. Duta Besar AS untuk Kanada: Pete Hoekstra 13. Jaksa Wilayah Selatan New York: Jay Clayton 14. Deputi Kepala Staf Gedung Putih: Dan Scavino 15. Deputi Kepala Staf untuk Kebijakan dan Penasihat Keamanan Dalam Negeri: Stephen Miller 16. Deputi Kepala Staf untuk Urusan Legislatif, Politik, dan Publik: James Blair
17. Deputi Kepala Staf untuk Komunikasi dan Personalia: Taylor Budowich Peran-peran ini mencerminkan pendekatan Trump yang terus memprioritaskan individu-individu dengan latar belakang yang beragam, termasuk figur publik dan pengusaha sukses, dalam rangka menjalankan kebijakan yang agresif dan ambisius di masa depan.
Editor: Handoyo .