Daftar Lengkap Tentara Bayaran Asing yang Bertempur di Ukraina 10 dari Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA- KYIV - Kementerian Pertahanan Rusia terus melacak dan mencatat secara khusus semua tentara bayaran asing yang telah tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam aksi tempur Rusia melawan Ukraina.

Tentara bayaran tersebut datang sejak 24 Februari 2022. Rusia mencatat jumlah tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina mencapai 13.387 orang. Pada saat yang sama, jumlah tentara bayaran asing yang dikonfirmasi telah meninggal dalam pertempuran hingga saat ini sebanyak 5.962.

Dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia melalui grup Telegram menyebutkan, dari jumlah tentara bayaran itu sebanyak 10 orang diantaranya berasal dari Indonesia, yang terkonfirmasi empat orang diantaranya telah meninggal.


Baca Juga: Vladimir Putin Diprediksi Bakal Tetap Berkuasa Hingga 2030

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, seperti dikutip Kompas.com, menyatakan informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut. Ia menyarankan agar menanyakan kepada pihak Rusia yang memiliki data tersebut.

Dalam rilis Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan pemimpin atau jumlah terbanyak dari tentara bayaran yang mereka sebut tak terbantahkan adalah pejuang tentara asing yang tewas adalah berasal dari Polandia. Dari  Sebanyak 2.960 tentara bayaran asal Polandia, yang tiba sebanyak 1.497 telah meninggal yang disebut oleh Rusia dengan istilah tereliminasi.

Sementara dari Georgia sebanyak 1.042 pejuang tiba, 561 di antaranya tereliminasi. Sementara dari musuh bebuyutan Rusia yakni Amerika Serikat ada sebanyak 1.113 'tentara keberuntungan' yang tiba dari AS, dan sebabyak 491 orang diantaranya tewas.

Baca Juga: Tak Hanya PNS, Gaji TNI Tahun 2024 Resmi Naik, Ini Daftar Gaji Tentara & Jenderal

Selain itu lebih dari 40% tentara bayaran Kanada tersingkir atau 422 meninggal dari jumlah total 1.005 tentara bayaran yang hadir di Ukraina.

Sementara dari 822 pejuang yang datang dari Inggris sebanyak 360 tereliminasi. Adapun 784 tentara bayaran yang tiba dari Rumania sebanyak 349 diantaranya tewas. Sedangkan dari Jerman - masing-masing 235 orang dan 88 meninggal.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, bahwa perlu dicatat bahwa Prancis, yang disemua tingkatan telah menyangkal kehadiran tentara bayaran mereka di wilayah Ukraina, telah kehilangan 147 militan dari 356 militan yang tiba.

Desakan Ukraina

Menurut laporan Reuters, Ukraina mendesak negara-negara Selatan pada hari Jumat untuk berbuat lebih banyak guna mencegah warganya direkrut untuk berperang demi Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, dengan memperkenalkan kepada publik delapan tawanan perang dari negara-negara tersebut. .

Orang-orang tersebut termasuk lima pria dari Nepal, dan masing-masing satu dari Kuba, Somalia, dan Sierra Leone, menurut Petro Yatsenko, perwakilan di Markas Koordinasi Pemerintah Ukraina untuk Perlakuan terhadap Tahanan Perang.

Baca Juga: Daftar Lengkap UMK 2024 di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Kota Semarang Tertinggi

“Dengan menunjukkan warga negara yang ditangkap, kami mengatakan bahwa mungkin perlu untuk menggunakan langkah-langkah yang lebih radikal dan efektif sehingga puluhan, ratusan dari orang-orang ini tidak ditipu oleh para agitator,” katanya kepada wartawan di Kyiv.

“Jika kita mengambil contoh negara dengan tingkat pendapatan per penduduk yang rendah, ada kemungkinan besar bahwa beberapa warga negara tersebut akan direkrut oleh Rusia dan digunakan sebagai pasukan penyerang, umpan meriam,” kata Yatsenko.

Pekan lalu, India mengatakan pihaknya mengungkap jaringan besar perdagangan manusia yang memikat para pemuda untuk bekerja di Rusia sebelum mengirim mereka ke garis depan.

Pada bulan Desember, Nepal mengatakan pihaknya meminta Moskow untuk tidak merekrut warganya menjadi tentara Rusia dan mengirim kembali tentara Nepal yang bertugas di sana.

Baca Juga: Kode Redeem Honkai: Star Rail 1.6 Update Terbaru, Cek Daftar Lengkap ini

Para tahanan ditampilkan dalam seragam militer dan duduk dalam dua baris pada konferensi pers di pusat kota Kyiv.

“Selama mereka tidak ditetapkan oleh pengadilan sebagai tentara bayaran, kami memperlakukan mereka dengan cara yang sama seperti kami memperlakukan tawanan perang lainnya,” tambah Yatsenko.

Dia menambahkan bahwa jumlah orang asing yang berjuang untuk Rusia tampaknya meningkat seiring dengan menurunnya arus tahanan dari penjara Rusia.

Kelompok Wagner, sebuah kelompok militer swasta besar Rusia, direkrut secara ekstensif dari penjara sebelum pemimpinnya Yevgeny Prigozhin melakukan pemberontakan tahun lalu dan kemudian meninggal dalam kecelakaan pesawat.

Rusia belum mengomentari tuduhan negara-negara Global Selatan bahwa mereka merekrut warganya untuk berperang.

Moskow sering menuduh Kyiv juga memiliki “tentara bayaran asing” di pihak mereka, sebuah klaim yang dibantah oleh Ukraina.

Editor: Syamsul Azhar