MOMSMONEY.ID - Ternyata, ada jenis tepung yang aman maupun yang tidak aman dikonsumsi para penderita diabetes karena dapat menyebabkan gula darah naik. Diabetes adalah suatu kondisi kesehatan yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan menjalani gaya hidup sehat. Penderita diabetes diharuskan mengubah pola makannya. Mereka harus memasukkan lebih banyak serat ke dalam makanannya & mengurangi konsumsi karbohidrat dan gula untuk mengatur kadar gula darah.
Baca Juga: Apakah Dampak Diabetes pada Pria dan Wanita Berbeda? Para Peneliti Menjawabnya Tak heran, orang yang terkena diabetes biasanya memiliki banyak pantangan makanan, salah satunya makanan yang terbuat dari tepung. Tapi kini, Momsmoney mau memberitahukan berbagai jenis tepung yang tak bahayakan kesehatan, karena tak bikin gula darah naik. Tepung ini aman bagi penderita diabetes. Untuk tahu apa saja jenis-jenis tepung tersebut, mari simak artikelnya yang dilansir dari
NDTV, Healthify Me, dan
Times of India.
Baca Juga: Ikuti 5 Cara Lakukan Detoks Gula untuk Hilangkan Banyak Kadar Gula dalam Tubuh 1. Tepung almond
Tepung almond merupakan salah satu jenis tepung yang tak bikin gula darah naik, sehingga cocok dikonsumsi bagi para pengidap diabetes. Tepung ini terbuat dari almond yang digiling sangat halus, memiliki karbohidrat rendah, protein & serat yang tinggi, serta lemak yang menyehatkan jantung. Indeks glikemik tepung almond terbilang rendah. Artinya, ia melepaskan gula secara perlahan ke darah untuk memberikan sumber energi yang konsisten tanpa mempengaruhi gula darah Menurut sebuah penelitian, tepung almond memiliki kadar magnesium yang sangat tinggi yang juga berguna mengatur gula darah.
Baca Juga: 6 Minuman Detoks yang Bisa Membakar Lemak Perut, Efektif Turunkan Berat Badan 2. Tepung ragi Tepung ragi juga dianggap sebagai jenis tepung yang mujarab bagi penderita diabetes. Sebabnya adalah kareka jenis tepung ini kaya akan polifenol, serat makanan, asam amino, serta rendahnya indeks glikemik. 3. Tepung kelapa Masih asing dengan nama tepung kelapa? Ya, jenis tepung ini terbuat dari kelapa, namun punya fungsi yang sangat menyehatkan. Bagaimana tidak, tepung ini sarat dengan serat. Karena tubuh tidak dapat memecah serat, ini membuat tubuh memperlambat proses pelepasan glukosa ke dalam aliran darah. Tepung kelapa dapat membantu meredam lonjakan gula darah dan membuat Anda kenyang lebih lama. Indeks glikemik tepung kelapa terbilang cukup rendah, hanya sekitar 49-51 saja.
Baca Juga: 7 Tips Menurunkan Kolesterol Akibat Terlalu Banyak Makan Daging 4. Tepung oat
Melansir
Type 2 Diabetes, tepung oat adalah pilihan yang tepat jika Anda menghindari tepung yang mengandung gluten. Secara alami, tepung oat bebas gluten, serta kaya akan serat. Untuk dapat membuat tepung oat, anda hanya perlu memblender oat dalam
food processor/
blender berkecepatan tinggi. Indeks glikemiknya hanya 44 saja.
Baca Juga: Bolehkah Makan Pisang Setiap Hari? Ini 7 Efek yang Akan Dirasakan Tubuh Anda 5. Tepung gram Tepung gram mengandung banyak serat. Serat itu sendiri merupakan sahabat yang baik bagi penderita diabetes. Penelitian yang dikutip melalui
Bezzy T2D menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak serat memiliki kemungakinan lebih kecil terkena diabetes tipe 2. Serat juga membantu mengelola gula darah, lho! Tepung gram dapat menjadi jenis tepung alternatif pengganti tepung terigu putih / gandum utuh.
Tepung yang harus dihindari penderita diabetes
Tepung terigu bukanlah penyebab gula darah naik. Namun tepung terigu juga bukanlah pilihan terbaik bagi penderita diabetes tipe 2. Ini karena karbohidratnya tinggi namun seratnya sedikit, Beberapa jenis tepung yang wajib dihindari penderita diabetes meliputi:
- Tepung serbaguna
- Tepung terigu protein rendah
- Tepung beras putih
- Tepung jagung
- Tepung pastry
Nah, itu dia berbagai jenis tepung yang tak bikin gula darah naik hingga jenis tepung yang harus dihindari. Jika Anda merupakan pengidap diabetes, tak ada salahnya mencoba & menghindari jenis-jenis tepung di atas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Raissa Yulianti