KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Punya rencana untuk beraktivitas di luar rumah hari ini dan esok hari? Sebaiknya mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan, tanggal 26-27 November 2020 ini di beberapa wilayah Indonesia terjadi cuaca ekstrem berupa potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Berdasarkan hasil analisis BMKG, potensi hujan lebat ini disebabkan oleh beberapa kondisi atmosfer. Pertama adanya sirkulasi siklonik di perairan Barat Aceh serta di Kepulauan Riau yang membentuk konvergensi memanjang di perairan Utara Aceh, di Laut Natuna, dan perairan Barat Sumatera Barat. Sirkulasi siklonik lainnya juga terpantau di perairan Utara Pulau Kalimantan dan di Perairan Utara Maluku Utara. Kondisi kedua adalah konvergensi atau pertemuan (perlambatan-percepatan). Konvergensi angin ini terbentuk dari sirkulasi siklonik sebelumnya, dan memanjang di perairan Utara Pulau Kalimantan, di Kalimantan Barat bagian Utara, dari Kalimantan Timur hingga Sulawesi Tengah dan di Laut Sulawesi.
Daftar wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem dua hari ini dari BMKG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Punya rencana untuk beraktivitas di luar rumah hari ini dan esok hari? Sebaiknya mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan, tanggal 26-27 November 2020 ini di beberapa wilayah Indonesia terjadi cuaca ekstrem berupa potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Berdasarkan hasil analisis BMKG, potensi hujan lebat ini disebabkan oleh beberapa kondisi atmosfer. Pertama adanya sirkulasi siklonik di perairan Barat Aceh serta di Kepulauan Riau yang membentuk konvergensi memanjang di perairan Utara Aceh, di Laut Natuna, dan perairan Barat Sumatera Barat. Sirkulasi siklonik lainnya juga terpantau di perairan Utara Pulau Kalimantan dan di Perairan Utara Maluku Utara. Kondisi kedua adalah konvergensi atau pertemuan (perlambatan-percepatan). Konvergensi angin ini terbentuk dari sirkulasi siklonik sebelumnya, dan memanjang di perairan Utara Pulau Kalimantan, di Kalimantan Barat bagian Utara, dari Kalimantan Timur hingga Sulawesi Tengah dan di Laut Sulawesi.