Menjadi pengusaha lukisan yang sukses tidak begitu saja terjadi dalam waktu singkat. Putu Westrayana sempat bangkrut saat berdagang daging dan usaha penggemukan sapi di Bali. Setelah itu dia pun menjajal jadi pedagang lukisan. Perjalanan usaha Putu menjadi juragan lukisan ternyata banyak mengalami jatuh bangun. Saat lulus studi Manajemen dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, Putu memang ingin menjadi seorang pengusaha. Usaha pertama yang dia jalani yaitu penyedia bahan baku untuk para pedagang bakso di tahun 2002. Dia menyiapkan daging sapi yang sudah dipotong-potong dan siap untuk diolah. Selain itu Putu juga membuat bumbu kuah bakso untuk dijual. Saat itu modal usaha dia dapat dari pinjaman perusahaan ventura Sarana Bali Ventura, anak usaha dari PT Bahana Artha Ventura. "Saat itu saya mendapat pinjaman sebesar Rp 50 juta. Uang itu saya belikan empat mesin pengolah daging untuk menjadi bakso," kata dia.
Dagang daging bangkrut, Putu lari ke lukisan (2)
Menjadi pengusaha lukisan yang sukses tidak begitu saja terjadi dalam waktu singkat. Putu Westrayana sempat bangkrut saat berdagang daging dan usaha penggemukan sapi di Bali. Setelah itu dia pun menjajal jadi pedagang lukisan. Perjalanan usaha Putu menjadi juragan lukisan ternyata banyak mengalami jatuh bangun. Saat lulus studi Manajemen dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, Putu memang ingin menjadi seorang pengusaha. Usaha pertama yang dia jalani yaitu penyedia bahan baku untuk para pedagang bakso di tahun 2002. Dia menyiapkan daging sapi yang sudah dipotong-potong dan siap untuk diolah. Selain itu Putu juga membuat bumbu kuah bakso untuk dijual. Saat itu modal usaha dia dapat dari pinjaman perusahaan ventura Sarana Bali Ventura, anak usaha dari PT Bahana Artha Ventura. "Saat itu saya mendapat pinjaman sebesar Rp 50 juta. Uang itu saya belikan empat mesin pengolah daging untuk menjadi bakso," kata dia.