Daging ayam dan telur menjadi penyebab inflasi



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga daging ayam dan telor ayam ras menjadi penyebab inflasi terbesar di bulan Mei 2014. Tidak hanya terjadi di bulan Mei saja, kenaikan harga daging ayam diperkirakan terus terjadi sampai Ramadhan mendatang.

Kepala BPS Suryamin bilang, harga daging ayam ras memberikan andil inflasi sebesar 0,07%. "Perubahan harga yang terjadi pada daging ayam mencapai 5,7% dan kenaikannya diperkirakan akan terus naik sampai ramadhan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/6).

Pada Mei 2014, BPS mengumumkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum (inflasi) sebesar 0,16%. Dalam catatan BPS, kenaikan tertinggi harga  daging ayam ras terjadi di Tanjung Pandan dan Mataram masing-masing sebesar 52% dan 19%. Sedangkan harga telor ayam ras sendiri memiliki andil inflasi sebesar 0,04%.


Menurut Suryamin, harga telor ayam ras mengalami inflasi karena pasokan barang yang menurun. Kenaikan tertinggi terjadi di Sampit dan Yogyakarta dengan masing-masing kenaikan mencapai 16% dan 13%.Selain daging ayam dan telur, tomat sayur dan tarif angkutan udara juga memberikan andil inflasi sebesar 0,02%. Tomat sayur karena pasokan barang yang menurun, sedangkan tarif angkutan udara karena adanya beberapa hari libur nasional pada bulan Mei yang mengakibatkan tarif angkutan udara naik.Tidak semua produk mengalami inflasi. Ada juga beberapa kelompok bahan pangan yang mengalami deflasi, yaitu cabe rawit, cabe merah, dan beras. Hal ini terjadi sebagai akibat stok yang mencukupi karena memasuki musim panen raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa