Dagingnya lembut, empuk, dan meleleh di mulut



Jarum jam menunjuk angka 12 lebih sedikit, Kamis (28/6) siang pekan lalu. Baru satu jam buka, pengunjung sudah mengalir deras ke sebuah kedai yang ada di Pesanggrahan, Jakarta Barat. Namanya: Warung Sate Tegal Kambing Muda Ibu Hj. Tarni.

Jimmy termasuk salah satu pengunjung penyambang kedai yang berdiri sejak tahun 1999 ini siang itu. Begitu mendapat tempat duduk, dia langsung memesan seporsi sate, semangkuk sop kambing, dan tidak ketinggalan sepiring nasi putih. “Saya ke sini seminggu sekali,” ujarnya yang mengaku sudah delapan tahun menjadi pelanggan setia kedai sate tersebut.

Pengunjung memang menyerbu kedai ini pada jam makan siang antara pukul 12.00–13.00, serta jam makan malam antara pukul 18.00–20.00. Kalau Anda datang pada jam-jam itu, jangan kecewa kalau tidak kebagian tempat duduk, ya. Warung yang sanggup menampung sekitar 30 pengunjung sekaligus tersebut buka dari jam 11.00 hingga 23.00, non-stop pokoknya selama sepekan penuh.


Banyaknya pengunjung yang datang ke kedai ini, paling tidak, sedikit menunjukkan sate tegal racikan Tarni dan sang suami Kaprawi punya rasa yang nikmat. Daripada penasaran, yuk, ke sana untuk membuktikan kehebatan rasanya.

Nah, kalau Anda sudah mendapat tempat duduk di warung sate tegal ini, buruan pesan. Tidak perlu waktu lama untuk menunggu sajian datang dan terhidang di atas meja.

Kedai Tarni menyajikan sate lengkap dengan bumbu kecap plus irisan tomat hijau dan bawang merah dalam satu piring. Dari penampilan, satenya kurang mantap karena ukuran daging kambing yang menancap di bilah-bilah bambu tak lebih dari satu ruas jari. Warna daginya pun pucat, tidak ada kelir kecokelatan hasil karamelisasi bumbu kecap dengan bara panas dari pembakaran.

Tapi, aroma daging bakar yang harum dan tidak perengus lebih memikat ketimbang penampilan luar. Betul-betul tak ada sedikit pun bau khas kambing yang biasanya ikut menyertai setiap makanan dari binatang berjenggot itu.

Dan, benar saja, daging kambing yang berukuran satu gigitan itu begitu lembut, empuk, dan meleleh di mulut. Cukup dua kunyahan saja untuk menikmati setiap potongan daging kambing. Di setiap tusuk sate, ada tiga potong daging dan sepotong lemak kambing. “Lemak tersebut untuk membuat gurih sate,” jelas Tarni.

Pakai ulekan cabe

Jadi, kalaupun Anda tidak mengolesi dengan bumbu kecap, rasa dagingnya sudah gurih. Cuma, kalau ingin mendapatkan rasa pedas bercampur gurih, tentu Anda mesti melumuri sate dengan bumbu kecap yang sudah bercampur dengan ulekan cabai rawit merah, bukan irisan cabai, lo. Rasanya yang nyus, dijamin deh membuat Anda ingin terus mengunyah daging kambing itu.

Anda juga bisa memilih tingkat kepedasan bumbu kecapnya. Kalau suka pedas, cabainya satu sendok makan, tapi kalau sedang cukup setengah sendok saja. Untuk menetralkan rasa pedas, kedai ini juga menyiapkan irisan jeruk nipis.

Rahasia kelembutan dan keempukan daging sate kambing buatan Tarni dan Kaprawi adalah: suami istri ini hanya memakai kambing muda usia lima bulan. Mereka juga cuma menggunakan daging paha bagian depan dan belakang.

Supaya aroma perengus hilang, Tarni dan Kaprawi membuang serat daging. Lalu, setelah dibakar setengah matang, sate dilumuri bumbu kecap yang telah diencerkan dengan air panas, dengan campuran bawang merah dan bawang putih yang telah dicincang halus. “Bawang merah dan bawang putih cincang itu untuk pewangi,” terang Tarni.

Untuk menghasilkan tingkat kematangan yang merata, sekali pembakaran jumlah sate maksimal 50 tusuk. Pembakaran harus di atas bara arang, bukan arang dengan api yang menyala. Dengan begitu, tidak ada daging yang hangus. “Saat dibakar, sate cukup bolak-balik empat kali dan sekali dicelup ke bumbu kecap,’’ ujar Kaprawi.

Jangan biarkan air liur Anda menetes tanpa merasakan kelezatan Sate Tegal Kambing Muda Hj. Tarni. Kedai ini ada di Jalan Pesanggrahan I. Dari perempatan Srengseng. belok kanan jika Anda datang dari Jalan Panjang, kemudian putar balik. Kedai ini ada di sisi kiri jalan sekitar 50 meter dari tempat memutar balik kendaraan Anda.

Harga seporsi atau 10 tusuk sate Rp 25.000. Sebagai pelengkap, Anda bisa memesan pula sop atau gulai kambing masing-masing seharga Rp 15.000 semangkuk. Sedangkan untuk pelepas dahaga, kedai ini menawarkan teh poci Tegal yang beraroma sangat khas. Minuman ini disajikan dengan gula batu dan pas diseruput selagi masih hangat. Harga satu poci teh Rp 6.000 saja.

Sate Tegal Kambing Muda Ibu Hj. TarniJl. Raya Pesanggrahan I Jakarta BaratHP: 08161318864Koordinat GPS: S6019.631’ - E106075.620’

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari