JAKARTA. Guncangan ekonomi yang mulai dialami Indonesia saat ini tak separah tahun 2008. Dalilnya, penurunan harga saham dan nilai tukar rupiah yang lebih baik dibandingkan lima tahun lalu. Pernyataan ini dikemukakan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, kepada KONTAN, Kamis (22/8), di Gedung Kompleks Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Menurut Dahlan, pada 2008 lalu harga saham mengalami penurunan sebesar 50%. Jauh lebih buruk daripada saat ini yang hanya mengalami penurunan sebesar 20%. Selain itu, Dahlan menambahkan, Rupiah pada tahun 2008 mengalami pelemahan dari Rp 9.000 per dollar AS menjadi Rp 12.500 per dollar AS. "Sehingga kalau kita monitor belum separah tahun 2008," kata Dahlan. Dahlan menegaskan, dirinya sudah memerintahkan seluruh BUMN untuk melakukan antisipasi. Caranya melarang seluruh BUMN melepas saham. "Karena ini hanya akan membuat kepanikan," ujar Dahlan. Selain itu, Dahlan, memperingatkan seluruh BUMN untuk tak sembarangan mengambil keputusan menyangkut dana pensiun. "Karena, kalau nanti ada masalah, yang bertanggung jawab adalah pendirinya, yaitu BUMN," imbuh mantan Direktur Utama PLN tersebut. Terakhir, Dahlan berharap Presiden SBY segera mengambil kebijakan untuk mengatasi gejala awal krisis seperti halnya tahun 2008.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dahlan Iskan larang BUMN jual sahamnya
JAKARTA. Guncangan ekonomi yang mulai dialami Indonesia saat ini tak separah tahun 2008. Dalilnya, penurunan harga saham dan nilai tukar rupiah yang lebih baik dibandingkan lima tahun lalu. Pernyataan ini dikemukakan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, kepada KONTAN, Kamis (22/8), di Gedung Kompleks Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Menurut Dahlan, pada 2008 lalu harga saham mengalami penurunan sebesar 50%. Jauh lebih buruk daripada saat ini yang hanya mengalami penurunan sebesar 20%. Selain itu, Dahlan menambahkan, Rupiah pada tahun 2008 mengalami pelemahan dari Rp 9.000 per dollar AS menjadi Rp 12.500 per dollar AS. "Sehingga kalau kita monitor belum separah tahun 2008," kata Dahlan. Dahlan menegaskan, dirinya sudah memerintahkan seluruh BUMN untuk melakukan antisipasi. Caranya melarang seluruh BUMN melepas saham. "Karena ini hanya akan membuat kepanikan," ujar Dahlan. Selain itu, Dahlan, memperingatkan seluruh BUMN untuk tak sembarangan mengambil keputusan menyangkut dana pensiun. "Karena, kalau nanti ada masalah, yang bertanggung jawab adalah pendirinya, yaitu BUMN," imbuh mantan Direktur Utama PLN tersebut. Terakhir, Dahlan berharap Presiden SBY segera mengambil kebijakan untuk mengatasi gejala awal krisis seperti halnya tahun 2008.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News