JAKARTA.Belum diproduksinya zat radioaktif atau radioisotop di China, membuka peluang Indonesia menjadi eksportir radioisotop ke ke negara Tirai Bambu itu. Peluang inilah yang dilirik Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk mengambil peluang itu, Dahlan berniat mencari sumber dana Rp 100 miliar untuk membiayai produksi radioisotop pada PT Batan Teknologi di Indonesia. Dana itu rencananya akan dipinjamn dari perbankan nasional maupun dari pinjaman asing. Yang jelas, menurut Dahlan, tambahan modal itu untuk meningkatkan kapasitas produksi radioisotop PT Batan Teknologi menjadi 900 curie per minggu. “Saat ini kapasitas produksi radioisotop PT Batan Teknologi baru 40 curie,” kata Dahlan di Jakarta, Selasa (27/3).
Dahlan lirik potensi ekspor radioaktif ke China
JAKARTA.Belum diproduksinya zat radioaktif atau radioisotop di China, membuka peluang Indonesia menjadi eksportir radioisotop ke ke negara Tirai Bambu itu. Peluang inilah yang dilirik Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk mengambil peluang itu, Dahlan berniat mencari sumber dana Rp 100 miliar untuk membiayai produksi radioisotop pada PT Batan Teknologi di Indonesia. Dana itu rencananya akan dipinjamn dari perbankan nasional maupun dari pinjaman asing. Yang jelas, menurut Dahlan, tambahan modal itu untuk meningkatkan kapasitas produksi radioisotop PT Batan Teknologi menjadi 900 curie per minggu. “Saat ini kapasitas produksi radioisotop PT Batan Teknologi baru 40 curie,” kata Dahlan di Jakarta, Selasa (27/3).