JAKARTA. Setelah terlilit utang yang cukup banyak, pemerintah akhirnya tetap memutuskan memberi kesempatan maskapai Merpati Nusantara untuk tetap beroperasi. Namun ,upaya penyelamatan tersebut tidak serta merta diberikan begitu saja. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) justru mewajibkan perusahaan pelat merah tersebut untuk membentuk anak usaha baru. "Saya sudah bilang 2 minggu lalu tapi sampai sekarang belum. Mau hidup atau tidak? kalau mau, ya segera bentuk (anak usaha)," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jumat (17/1). Sayangnya, mantan dirut PLN itu tak memastikan kapan batas waktu pelaksanaan perintah tersebut harus dilakukan. Dahlan hanya mengatakan Merpati harus segera mencari mitra untuk membentuk perusahaan KSO (Kerjasama Operasi) yang tepat. Namun opsi pendirian anak usaha ternyata bukan dilakukan untuk membayar hutang Merpati yang sudah mencapai sekitar Rp 6,5 triliun. Kata dia, perusahaan baru itu hanya diproyeksikan untuk menanggung biaya operasional perusahaan bukan untuk mengembalikan utang. Menurut Dahlan, sembari menunggu proses konversi utang menjadi saham, perusahaan harus bisa mencari cara untuk bertahan hidup. Sementara mengenai bentuk anak usahanya, ia memastikan perusahaan baru itu masih tetap bergerak di bidang penerbangan.
Dahlan minta Merpati bentuk anak usaha baru
JAKARTA. Setelah terlilit utang yang cukup banyak, pemerintah akhirnya tetap memutuskan memberi kesempatan maskapai Merpati Nusantara untuk tetap beroperasi. Namun ,upaya penyelamatan tersebut tidak serta merta diberikan begitu saja. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) justru mewajibkan perusahaan pelat merah tersebut untuk membentuk anak usaha baru. "Saya sudah bilang 2 minggu lalu tapi sampai sekarang belum. Mau hidup atau tidak? kalau mau, ya segera bentuk (anak usaha)," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jumat (17/1). Sayangnya, mantan dirut PLN itu tak memastikan kapan batas waktu pelaksanaan perintah tersebut harus dilakukan. Dahlan hanya mengatakan Merpati harus segera mencari mitra untuk membentuk perusahaan KSO (Kerjasama Operasi) yang tepat. Namun opsi pendirian anak usaha ternyata bukan dilakukan untuk membayar hutang Merpati yang sudah mencapai sekitar Rp 6,5 triliun. Kata dia, perusahaan baru itu hanya diproyeksikan untuk menanggung biaya operasional perusahaan bukan untuk mengembalikan utang. Menurut Dahlan, sembari menunggu proses konversi utang menjadi saham, perusahaan harus bisa mencari cara untuk bertahan hidup. Sementara mengenai bentuk anak usahanya, ia memastikan perusahaan baru itu masih tetap bergerak di bidang penerbangan.