KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri otomotif digemparkan oleh kabar skandal manipulasi uji keselamatan kendaraan yang melibatkan Daihatsu Motor Co., Ltd dan Toyota Motor Corporation. Skandal ini turut menyeret kendaraan yang diproduksi Daihatsu dan Toyota di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Rabu (20/12) kemarin, Daihatsu menerima hasil investigasi dari Komite Pihak Ketiga Independen terkait penyimpangan prosedur keselamatan kendaraan. Daihatsu juga telah melaporkan hasil investigasi tersebut kepada Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata serta Kementerian Perekonomian, Perdagangan, dan Industri Jepang.
Baca Juga: Model Daihatsu dan Toyota Indonesia Ikut Terdampak Skandal Uji Keselamatan President Daihatsu Motor Co., Ltd Soichiro Okudaira mengungkapkan, investigasi tersebut menemukan terdapat 174 kasus baru di 25 item pengujian seperti ketidakteraturan trim pintu pada bulan April 2023 dan ketidakteraturan uji tabrakan sisi tiang kendaraan pada bulan Mei 2023. Investigasi ini turut menemukan adanya 64 model dan 3 mesin yang bermasalah terkait manipulasi uji keselamatan kendaraan. Dari jumlah tersebut, terdapat 22 model yang merupakan kendaraan dengan merek Toyota. Sisanya adalah milik Daihatsu dan model yang dipasok ke Mazda dan Subaru. “Kami memutuskan bahwa semua model yang saat ini diproduksi di Jepang dan luar negeri akan dihentikan pengirimannya untuk sementara waktu,” ujar Soichiro Okudaira dalam konferensi pers di kanal Youtube Daihatsu Official, Rabu (21/12). Pihak Daihatsu dan Toyota juga dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan kepada para konsumen dan pemangku kepentingan lainnya.
Baca Juga: Skandal Uji Keselamatan Terkuak, Daihatsu Stop Pengiriman Mobil “Kami akan melapor dan berkonsultasi dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata serta otoritas terkait di masing-masing negara, serta melanjutkan tindakan yang diperlukan,” lanjut Soichiro Okudaira. Selama penyelidikan yang dilakukan oleh Komite Pihak Ketiga Independen, Daihatsu menerima beberapa informasi mengenai model yang mungkin terlibat dalam penyimpangan tersebut. Sebagai bentuk antisipasi, Daihatsu melakukan verifikasi teknis internal, pengujian kendaraan internal, dan lain-lain secara satu per satu untuk memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi standar kinerja keselamatan dan kinerja lingkungan yang disyaratkan oleh undang-undang dan peraturan lainnya. Berdasarkan dokumen yang diterima Kontan, ada sejumlah model buatan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang terlibat dalam skandal uji keselamatan kendaraan. Di antaranya adalah Agya/Wigo (produksi ADM), Rush (ADM), Xenia (ADM), Avanza (ADM dan TMMIN), Veloz (TMMIN), Raize (ADM), dan Yaris Cross (TMMIN). Model-model tersebut tidak hanya dipasarkan di Indonesia saja. Sebagian juga ada yang diekspor ke luar negeri seperti kawasan Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Karibia.
Klarifikasi Daihatsu dan Toyota Indonesia Dihubungi terpisah, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani menyebut, pihaknya sudah memastikan kepada prinsipal bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusikan, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan. Dengan demikian, para konsumen Daihatsu tetap dapat menggunakan unit kendaraannya secara aman dan nyaman.
Baca Juga: Toyota's Daihatsu to Halt All Vehicle Shipments, in Widening Safety Scandal “Kendaraan Daihatsu sudah memenuhi regulasi yang berlaku dan kami tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia,” ujar dia, Kamis (21/12). Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy berkomentara, TAM sudah melakukan pengecekan dengan prinsipal untuk model-model Toyota di Indonesia.
Menurut TAM, apa yang terjadi pada model Toyota di Indonesia bukanlah isu keselamatan dan kualitas. “Kami juga berkoordinasi ke pemerintah, khususnya untuk melanjutkan produksi. Nanti akan dikabari," kata dia. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengaku, pihak Daihatsu dan Toyota Indonesia sudah bertemu dengan Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Kedua pabrikan ini menyatakan bahwa kendaraan yang bermasalah hanya dipasarkan di Jepang saja. “Mereka (Daihatsu dan Toyota) menjamin bahwa kendaraan yang dipasarkan di Indonesia adalah kendaraan yang lulus uji dan tidak bermasalah,” tandas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto