Daihatsu Tengah Kaji Rencana Penyesuaian Harga Jual Mobil di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daihatsu menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih mengkaji rencana penyesuaian harga jual mobil untuk tahun 2023. Dengan demikian, tak menutup kemungkinan, Daihatsu akan mengerek harga jual meskipun tidak akan terlalu signifikan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Head of Marketing & Customer Relation Division, PT Astra International - Daihatsu Hendrayadi Lastiyoso ketika dihubungi Kontan.co.id pada Selasa (10/1).

"Tidak menutup kemungkinan akan ada kenaikan harga, namun tidak akan terlalu signifikan, karena kami selalu mempertimbangkan demand pasar," ujar Hendrayadi.


Dia menjelaskan, Daihatsu tengah mengkaji secara detil dan hati-hati mengenai komponen kenaikan harga dari masing-masing model mobil yang dipasarkan. Hal ini dilakukan karena Daihatsu ingin tetap memberikan harga yang paling terjangkau kepada para calon konsumen.

"Kemungkinan di akhir minggu ini harga On the Road (OTR) 2023 baru dapat kami rilis," jelas dia.

Baca Juga: Honda Prospect Motor (HPM) Optimistis Pasar Otomotif Tetap Tumbuh Tahun Ini

Adapun, faktor kenaikan harga tersebut merupakan dampak dari penyesuaian tarif bahan bakar minyak (BBM) yang baru untuk semua model dan adanya general increase pada model-model tertentu.

Menyoal proyeksi permintaan dan penjualan mobil tahun ini, Daihatsu berharap akan ada peningkatan penjualan meskipun tidak setinggi tahun lalu. "Dikarenakan adanya potensi perlambatan ekonomi di tahun ini," kata dia.

Berdasarkan data internal perusahaan, Daihatsu mencatatkan penjualan ritel sebanyak 188.660 unit selama tahun 2022. Capaian itu naik 25% daripada penjualan pada tahun 2021.

Dari sisi market share yang diraih, Hendrayadi bilang di 2022 market share Daihatsu mencapai level 18,6% atau naik 1.1% dari tahun sebelumnya. "(Kami) tetap dapat mempertahankan posisi market share No-2 di pasar otomotif Indonesia selama 14 tahun berturut-turut," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari