KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Premi industri asuransi jiwa dalam lima bulan di tahun ini meningkat pesat. Meski begitu, jumlah klaim dan manfaat yang dibayarkan menurun.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, perolehan premi industri asuransi jiwa naik 31,19% menjadi Rp 81,13 triliun hingga Mei 2018. "Kalau kenaikan premi itu sudah pasti. Tetapi pertambahan premi ini karena pertanggungan baru dan pertanggungan lama yang tetap
renewal," kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim.
Meski begitu, pembayaran klaim dan manfaat menurun 20,28% secara tahunan menjadi Rp 29,16 triliun. Menurut Hendrisman, penurunan tersebut menunjukkan masyarakat makin sadar menggunakan dan mempertahankan polis asuransi jiwa.
Sebagian besar pembayaran klaim untuk jenis klaim jatuh tempo (
maturity claim) dan klaim nilai tebus (
surrender). "Ini bagian bagus untuk industri dan tampaknya klaim itu menurun dibandingkan periode sebelumnya," ujar dia.
Pertumbuhan pendapatan premi PT Capital Life Indonesia hingga Juni 2018 pun meningkat pesat 52% secara
year on year (yoy) menjadi Rp 3,6 triliun. Direktur Capital Life Robin Winata mengatakan, kenaikan tersebut, mayoritas dari produk asuransi berbalut investasi
(unitlink) 55% dan sisanya dari tradisional.
Pencapaian premi tersebut, belum terhitung pendapatan premi dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Sampai Juni 2018, perusahaan ini mencatatkan premi US$ 3,2 juta, naik 40% secara tahunan. Capital Life berharap ada tambahan premi sebesar Rp 3 triliun lagi di semester II 2018.
Sayang, kenaikan pendapatan premi ini diiringi kenaikan pembayaran klaim dan manfaat 267% menjadi Rp 604 miliar. Menurut Robin, ini disebabkan periode polis cukup singkat yaitu enam bulan hingga satu tahun. Dia juga bilang, pembayaran klaim didominasi klaim jatuh tempo dan meninggal.
PT Sun Life Financial Indonesia pun sukses meraih premi Rp 1,49 triliun, meningkat 23% secara tahunan.
Chief Marketing Office Sun Life Shierly Ge mengatakan, pencapaian tersebut berkat strategi pemasaran perusahaan yang tepat. Dalam lima bulan, perusahaan ini mengeluarkan beberapa
product campaign dan
packaging. "Kami juga konsisten menjalankan strategi multi distribusi," kata dia.
Kenaikan pendapatan premi tersebut sejalan dengan pembayaran klaim dan manfaat yang naik 20% menjadi Rp 671 miliar. Menurut Shierly kenaikan ini masih wajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati