Dalam roadmap Kementerian BUMN, holding ultra mikro siap sasar pangsa pasar IKNB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memiliki roadmap sektor keuangan. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bilang telah membagi fokus bisnis untuk Bank Rakyat Indonesia (BBRI) fokus di UMKM, Bank Mandiri (BMRI) ke korporasi, BNI (BBNI) untuk bisnis internasional dan BTN (BBTN) menggarap  sektor KPR.

Selain itu, dalam waktu dekat BRI akan melakukan rights issue guna memuluskan pendirian holding ultra mikro. Dengan aksi itu, maka Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) akan masuk ke ekosistem Ulta Mikro di bawah kendali BRI. 

“Ini akan jadi suatu game changer kita ingin bahwa Himbara tidak hanya akan memberikan pembiayaan ke sektor formal tapi setengah formal juga. Dengan masuknya holding ultra mikro ini, kita akan menjangkau kredit-kredit yang di bawah Rp 10 juta utamanya social lending yang sudah digarap PNM,” ujarnya secara virtual pada Kamis (5/8).


Baca Juga: Transaksi QRIS BRI naik 200% yoy, BRI paparkan strategi

Ia melihat saat ini terdapat 60 juta orang yang belum bisa capai mengakses pembiayaan yang formal. Ia ingin dalam waktu  tahun mendatang sebanyak sebanyak 30 juta ke sektor formal. 

“Selain pertumbuhan di sektor tradisional, kita juga ingin masuk ke sektor ultra mikro yang saat ini banyak dilayani non bank dan informal. Nah ini akan jadi perubahan sehingga daya jangkau Himbara akan meningkat. Sehingga nasabah yang masuk lebih banyak dan beragam,” paparnya. 

Sehingga kredit yang akan disalurkan juga akan beragam, karena nanti pegadaian yang jasa Pegadaian. Begitupun  PNM yang melakukan pemberdayaan dengan social lending-nya. 

“Kita juga ingin, BNI sebagai contoh untuk fokus dorong UMKM go global untuk dorong pembinaan UMKM dorong ekspor sehingga diharapkan buka akses pasar internasional. Jadi dengan konfigurasi ini, peranan Himbara di bawah jasa keuangan semakin dalam dan semakin berperan dorong katalis perekonomian di berbagai sektor,” jelasnya.

Baca Juga: Catat transaksi Rp 1,3 triliun hingga Juni, berapa besaran MDR QRIS di BCA?

Adapun BTN juga memiliki tugas khusus  kredit perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui program KPR FLPP yang punya target peningkatan akses  masyarakat untuk pembelian  rumah. Ia bilang roadmap ini sudah tertata dengan baik ia berharap ini terus maju dan jadi katalis pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Kementerian BUMN juga sudah memiliki Bank Syariah Indonesia yang bertugas mengembangkan pangsa pasar syariah. Juga tak terlepas aktif menyalurkan pembiayaan berbasis syariah. 

“Dapat juga kita sampaikan. Semuanya BUMN keuangan ini aktif melakukan digitalisasi sesuai segmennya. BRI di mikro, Mandiri lebih ke korporasi, BNI di bisnis internasional, dan BTN pada perumahan,” pungkasnya.

Selanjutnya: Holding ultra mikro diharapkan mampu mendorong UMKM naik kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi