MOMSMONEY.ID - Memasuki musim kemarau, beberapa wilayah ini masih berpotensi hujan sedang hingga lebat. Hujan juga bisa disertai kilat atau petir dan angin kencang. Melansir situs resmi BMKG, saat ini MJO berada pada fase 3 (Indian Ocean) yang berkontribusi pada pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Baca Juga: 2 Rekomendasi Posisi Tidur Terbaik untuk Kesehatan Anda, Apa Saja? Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial terpantau aktif di Sumatera, Kalimantan, Jawa, NTB, NTT, sebagian besar pulau Sulawesi, Maluku dan Papua Selatan. Selain itu aktivitas gelombang Kelvin terpantau di Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku. Faktor-faktor ini mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. Adanya sirkulasi siklonik, daerah perlambatan kecepatan angin dan pertemuan angin di sebagian besar wilayah Indonesia, serta instrusi udara kering dan kondisi labilitas lokal yang kuat di sebagian wilayah Indonesia juga mendukung potensi terbentuknya awan hujan.
Baca Juga: Yuk, Coba 8 Pilihan Yogurt yang Bagus untuk Diet Turunkan Berat Badan Oleh karena itu, beberapa wilayah di Indonesia masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat 2-8 Juli 2024:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- NTB
- NTT
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua Barat Daya
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan
Baca Juga: Jangan Dilewatkan! Ini 7 Manfaat Konsumsi Rumput Laut untuk Kesehatan Anda Di Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua Selatan juga berpotensi alami angin kencang. BMKG mengimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta