Dalam Sidang IMF World Bank, Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah tetap Terjaga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memastikan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga dengan melakukan intervensi valuta asing (valas), untuk merespons pelemahan nilai tukar rupiah  yang tengah terjadi saat ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Sidang Dana Moneter Internasional (IMF) World Bank di Washington DC, pada Kamis (18/4).

Adapun rupiah spot dibuka melemah pada awal perdagangan Jumat (19/4). Pukul 09.01 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.261 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,52% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 16.179 per dolar AS.


Perry menyampaikan, saat ini ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market (EMEs) yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate (FFR) dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Dibuka Melemah Pada Perdagangan Jumat (19/4) Pagi

Hal ini ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang pruden dan terkoordinasi erat. Untuk memperkuat ketahanan eksternal dimaksud, komitmen kuat Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar menjadi bagian penting.

“Kami terus memastikan stabilitas Rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah  lain yang diperlukan,” ungkap Perry.

Disamping itu, Perry menyebut, pengelolaan aliran portofolio asing yang ramah pasar, termasuk operasi moneter yang pro-market dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang, mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Sebelumnya, Perry menyatakan BI akan terus melakukan intervensi demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Rupiah Digencet Perang & Arus Keluar Dana Asing

Perry menyebut BI melakukan intervensi melalui pasar spot dan dan non-deliverable forward domestik. BI juga terus berkoordinasi dengan pemerintah menjaga stabilitas moneter dan fiskal.

"Kami pastikan kami berada di pasar untuk melakukan langkah langkah stabilisasi," ujar Perry di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi