Dalam tanya jawab, kreditur Mandala Airlines keberatan opsi konversi saham



JAKARTA. Hari ini (18/2), Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akan mengadakan pemungutan suara bagi para kreditur PT Mandala Airlines untuk meminta persetujuan rencana perdamaian yang diajukan oleh maskapai penerbangan berbiaya murah itu.

Rapat rencana perdamaian masih berjalan di Ballroom-Citywalk, Jakarta Pusat yang dimulai pukul 10.00 WIB pagi tadi. Setelah melakukan presentasi tentang keadaan keuangan perusahaan, Mandala Airlines kemudian melakukan tanya jawab dengan tak kurang dari 100 kreditur yang hadir baik dari perusahaan dalam maupun luar negeri.

Beberapa kreditur yang tampak hadir di antaranya Aero Transportation, Angkasa Pura I dan II, International Lease Aviation Association, Lufthansa Technic, Merpati Nusantara dan Pertamina.


Dalam sesi tanya jawab, Direktur Utama Mandala Airlines Diono Nurjadin menawarkan opsi konversi utang Mandala menjadi kepemilikan saham. “Sejauh ini kami hanya bisa menawarkan satu opsi ini,” ujar Diono.

Namun, sebagian besar kreditur menolak opsi tersebut. Alasan mereka, proses rumit dan butuh waktu panjang, harus melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan meminta persetujuan Menteri BUMN. Para kreditur lebih cenderung meminta penjelasan mengenai opsi restrukturisasi utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini