KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) terus berjalan di lajur penguatan. SSMS menutup perdagangan Senin (3/2) dengan menguat 9,36% ke level Rp 2.220. 

Sejak awal 2025 saja, SSMS sudah melesat 83,47%. Jika ditarik lebih jauh lagi, SMSS berhasil melonjak 78,31% dalam setahun terakhir. 

Research Analyst MNC Sekuritas, Raka Junico, mengatakan, SSMS memiliki prospek yang baik karena didukung oleh operasional bisnis yang terintegrasi. 

KB Bank Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Melalui Program GenKBiz

Hal ini menjadikan SSMS lincah dalam memusatkan salah satu output di antara lini segmennya, sehingga margin yang didapatkan SSMS bisa lebih optimal.

Baca Juga: Laba Bersih SSMS Naik 19% Menjadi Rp 609,26 Milliar Hingga Kuartal III-2024

“SSMS juga akan diuntungkan lewat industri, terutama dari segi kebijakan serta prospek harga CPO yang masih relatif tinggi,” jelas Raka, Senin (3/2). 

Raka memproyeksikan harga CPO pada 2025 tahun penuh akan mencapai MYR 5.000 per MT. Harga CPO akan bergerak di area MYR 4.700 per MT–MYR 5.700 per MT. 

Adapun salah satu sentimen yang mempengaruhi harga CPO ialah wacana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan menurunkan usulan tarif minyak Kanada dari 25% menjadi 10%.

Di samping itu, Trump juga menyiratkan akan mengenakan bea atas minyak dan gas pada 18 Februari 2025. Ini lebih lambat dari yang proyeksi pasar sebelumnya. 

Baca Juga: Harga CPO Melaju, Intip Rekomendasi Saham Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)

“Secara annualized, estimasi laba bersih SSMS untuk tahun buku 2024 bisa tumbuh sekitar 60% secara tahunan atau Year on Year (YoY),” jelas Raka. 

Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana Jap Hartono menyampaikan SSMS telah menyiapkan dana Rp 700 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) di 2025. 

“Rencananya untuk pemeliharaan perkebunan, pembelian mekanisasi alat berat, perawatan mesin, yang lebih besar porsinya adalah untuk infrastruktur dan pembangunan fasilitas di perkebunan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News