Dalam waktu dekat, Mandiri Capital Indonesia umumkan dua pendanaan baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Capital Indonesia dalam waktu dekat akan mengumumkan pendanaan pada dua start up terbaru.

Chief Executive Officer Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menyatakan kedua start up ini bergerak pada bidang finansial. Memang anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini memang ditujukan agar bisa bersinergi dengan induk perusahaan.

“Tahun 2019 ini pendanaan yang kami siapkan senilai Rp 40 miliar untuk investasi start up. Dari dana tersebut, saat ini sedang due diligence ke dua startups. Rencananya akhir Agustus atau awal September kita umumkan terkait investasi baru ini,” ujar Eddi kepada Kontan.co.id Senin (19/8).

Baca Juga: BRI siap suntik modal ventura sebesar Rp 1,5 triliun

Ia menyebut kedua start up ini adalah financial management dan agritech yang erat dengan fintech. Kendati demikian, Mandiri Capital Indonesia juga menerima mandat dari Bank Mandiri untuk menyuntikkan modal kepada PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).

Tujuannya agar Bank Mandiri bisa menggengam saham Finarya sebagai pemegang izin dompet digital LinkAja.

Eddi menyebut pendanaan Rp 40 miliar ini terpisah antara LinkAja dan pendanaan start up baru dan pendanaan kembali pada portofolio yang sudah ada. Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Bank Mandiri sudah menyuntikkan dana senilai Rp 300 miliar ke Mandiri Capital Indonesia yang diperuntukkan bagi modal LinkAja.

Baca Juga: UI dan gojek jalin kerjasama menggelar program pengelolaan startup

Sejak berdiri pada 2016 lalu hingga sekarang, Mandiri Capital Indonesia aktif mendanai berbagai start up. Sampai dengan tahun 2018 lalu, Mandiri Capital Indonesia telah berinvestasi sebesar Rp 700 miliar di 10 platform tekfin.

Adapun portofolio start up yang telah didanai Mandiri Capital Indonesia adalah Jurnal, Cazhlez, Amartha, Yokke, Moka, Privyid, Pten, Investree, DAM, dan Koinworks. Portofolio tersebut merupakan start up yang bergerak di bidang keuangan seperti peer to peer lending, acquiring aggregator, dan tanda tangan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .