Dami Mas kejar penjualan 15 juta benih tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil mencapai target penjualan tahun 2017, PT Dami Mas Sejahtera (DMS) naikkan target penjualan benih sawit tahun 2018.

"Tahun 2018 rencana penjualan masih sekitar 12 juta hingga 15 juta benih sawit," ujar Direktur DMS, Tony Liwang kepada Kontan.co.id, Senin (8/1).

Kenaikan tersebut diungkapkan Tony dipengaruhi oleh program peremajaan tanaman sawit yang sedang digalakkan pemerintah. Meski begitu penjualan akan terganggu apabila program peremajaan itu tidak sesuai dengan rencana pemerintah.


Penjualan benih menjadi terganggu karena tidak lagi dapat bertopang pada pembukaan lahan baru. Tony bilang pembukaan areal baru tahun 2018 cenderung menurun.

"Faktor pendorong penjualan benih adalah peremajaan karena pembukaan areal baru cenderung menurun," jelas Tony.

Peremajaan pohon sawit didorong oleh pemerintah untuk meningkatkan produktivitas sawit. Produktivitas sawit Indonesia masih kecil bila dibandingkan dengan potensi yang dapat dihasilkan.

Rata-rata produktivitas sawit di Indonesia hanya sebesar 3,5 ton per hektare (ha). Sementara potensi produksi sawit bisa mencapai 4,5 ton sampai 6 ton per ha.

Benih yang dijual oleh DMS dapat memproduksi tandan buah segar (TBS) mencapai lebih dari 26 ton per ha hingga 36 ton per ha. Angka tersebut dapat tercapai bila pohon sawit mencapai masa produktif.

Sementara produksi Crude Palm Oil (CPO) bisa mencapai 24% dari TBS. Produksi CPO dari pohon yang menggunakan benih DMS dapat mencapai 9 ton per ha.

Sebelumnya Tony bilang DMS berhasil mencapai target penjualan pada tahun 2017. Penjualan benih sawit DMS tahun 2017 hampir mencapai 12 juta benih.

Pencapaian tersebut melebihi penjualan tahun 2016. Hal tersebut disebabkan oleh faktor cuaca yang lebih baik pada tahun 2017.

Harga benih sawit PT Dami Mas Sejahtera sebesar Rp 10.000 per butir kecambah. Hal itu juga dipengaruhi oleh jumlah pembelian. Tony bilang, semakin banyak jumlah pembelian maka harganya akan semakin murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto