Dampak badai Irene kecil, bursa AS menguat



NEW YORK. Indeks bursa Amerika Serikat berlari kencang pasca badai Irene. Reli bursa Wall Street ini dipimpin oleh saham-saham perusahaan asuransi setelah dampak kerusakan akibat badai Irene tidak seburuk yang diperkirakan semula.Rata-rata penguatan indeks bursa Amerika Serikat ini lebih dari 2%. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 2,83% ke level 1.210,8. Kenaikan indeks Standard & Poor's 500 ini merupakan yang paling tinggi dalam sebulan ini.

Reli bursa Amerika Serikat ini setelah para analis merevisi nilai kerugian akibat badai Irene yang menghantam akhir pekan lalu. Kinetic Analysis Corp, sebuah perusahaan konsultan menurunkan nilai kerugian akibat badai tersebut dari US$ 20 miliar menjadi US$ 7 miliar.Dengan nilai kerugian sebesar US$ 7 miliar itu, Kinetic bilang, perusahaan asuransi hanya akan memberikan nilai pertanggungan sebesar US$ 2,6 miliar. Angka ini lebih rendah dari ganti rugi yang diberikan akibat badai Isabel yang terjadi pada 2003 silam. Ketika itu, perusahaan asuransi umum harus merogoh kocek sebesar US$ 6 miliar. Alhasil, dengan nilai pertanggungan yang rendah ini membuat harga-harga saham perusahaan asuransi melambung tinggi. Harga saham Allstate Corp. menanjak sebesar 8,5%. Begitu pun juga dengan harga saham Hartford Financial Services Group yang berlari hingga 13% ke harga US$ 19,42 per saham. Sedangkan harga saham Travelers Cos. Inc. naik sebesar 5,1% ke harga US$ 50,75 per saham. "Biaya pembersihan pasca badai tidak sebesar yang diantisipasi," tegas analis Fort Pitt Capital Group, Kim Caughey, kemarin.

Sedangkan, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak sebesar 2,26% ke level 11.539,20. Penguatan yang paling besar adalah indeks Nasdaq yang meloncat sebesar 3,32% ke level 2.562,11.


Penguatan Dow Jones didorong oleh saham perbankan. Salah satunya harga saham Bank of America Corp yang naik 8,1%. Harga saham Bank of America meninggi setelah memutuskan akan menjual setengah kepemilikan saham di China Constrution Bank Corp. Bank ini menjual sebagai asetnya untuk memperoleh dana agar bisa memenuhi ketentuan yang baru.

Kendati bursa menguat, volume perdagangan kemarin merupakan yang terendah sejak 26 Juli lalu. Ini lantaran banyak pekerja yang tidak masuk kerja lantaran terkena badai Irene atau libur menjelang Hari Buruh. Total saham yang diperdagangkan hanya sebesar 3,6 miliar saham. Sementara, rata-rata volume perdagangan saham tahun ini sebesar 4,4 miliar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can