KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona (Covid-19) menghantam berbagai kegiatan ekonomi, yang imbasnya membuat masyarakat terdampak secara ekonomi akan adanya wabah ini. Pemerintah sendiri sudah mengucurkan jaring pengaman sosial guna mengatasi dampak wabah yang menjangkit secara global tersebut, terutama bagi warga miskin. Namun, ada kategori masyarakat yang juga perlu diperhatikan. Apabila wabah Covid-19 berlarut tentu dampaknya mengancam ke semua level masyarakat. Baca Juga: Ekonom Trimegah Sekuritas prediksi PDB di kuartal I capai 4,2%
Menurut Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara menuturkan terdapat potensi dari kelas menengah, terutama menengah yang rapuh menjadi rentan miskin bahkan miskin lantaran pandemi ini. Kelompok tersebut disebut Bhima termasuk korban PHK, warga yang kesulitan akses fasilitas kesehatan, terancam krisis pangan, dan berpenghasilan harian yang hilang selama pandemi. "Kelas menengah yang rapuh mencapai 115 juta orang, ketika terjadi bencana seperti wabah Covid-19 mudah jatuh miskin. Kelompok ini termasuk para korban PHK, mereka yang kesulitan akses fasilitas kesehatan, terancam krisis pangan, dan berpenghasilan harian yang hilang selama pandemi," jelas Bhima saat dihubungi Kontan.co.id pada Minggu (3/5). Guna atasi hal tersebut, Bhima menyampaikan perlu ada beberapa upaya dari pemerintah. Langkah kongkrit tersebut diantaranya pemerintah perlu melakukan pergantian model Kartu Pra Kerja menjadi BLT langsung ke korban PHK, dimana data didapatkan dari perusahaan yang melakukan PHK dimana kemudian ditransfer by name by address.