ENDE. Dampak musim penghujan yang melanda Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) mempengaruhi produksi rumput laut petani. Produksi rumput laut sampai akhir tahun ini diprediksi hanya mencapai 800 ton atau mengalami penurunan 11% dibandingkan tahun lalu sebesar 900 ton. “Terjadi penurunan produktifitas karena musim hujan yang tinggi sejak pertegahan 2010,” kata Willem Enga, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab Ende, NTT, kemarin (30/12). Willem bilang, curah hujan yang tinggi itu merusak kualitas air laut karena banyak kotoran dari sungai masuki ke laut. Curah hujan yang tinggi itu juga menurunkan kadar asin dari air laut, sehingga pertumbuhan rumput laut turut terganggu. Setelah petani merasakan dampak penurunan produksi, pada musim tanam berikutnya banyak petani yang enggan menanam bibit baru.
Dampak cuaca, produktivitas rumput laut Ende turun 11%
ENDE. Dampak musim penghujan yang melanda Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) mempengaruhi produksi rumput laut petani. Produksi rumput laut sampai akhir tahun ini diprediksi hanya mencapai 800 ton atau mengalami penurunan 11% dibandingkan tahun lalu sebesar 900 ton. “Terjadi penurunan produktifitas karena musim hujan yang tinggi sejak pertegahan 2010,” kata Willem Enga, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab Ende, NTT, kemarin (30/12). Willem bilang, curah hujan yang tinggi itu merusak kualitas air laut karena banyak kotoran dari sungai masuki ke laut. Curah hujan yang tinggi itu juga menurunkan kadar asin dari air laut, sehingga pertumbuhan rumput laut turut terganggu. Setelah petani merasakan dampak penurunan produksi, pada musim tanam berikutnya banyak petani yang enggan menanam bibit baru.