Dampak-Dampak yang Timbul Akibat Kolonialisme dan Imperialisme Pada Pendidikan



KONTAN.CO.ID - Dalam sejarah panjang bangsa Indonesia, masa penjajahan tidak bisa dihapus begitu saja. Kolonialisme dan imperialisme penjajah, meninggalkan banyak dampak di berbagai aspek seperti pendidikan. 

Dampak yang ditimbulkan pun mencakup dampak positif dan negatif. Namun, sisi negatif dari praktik penjajahan selalu lebih banyak dibandingkan dengan sisi positif. 

Banyak negara jajahan yang diperas dan disiksa hanya untuk diambil keuntungannya saja tanpa memperhatikan kesejahteraan pendudukan negara tersebut.


Bersumber dari e-Modul Sejarah Indonesia Kelas 11 Kemendikbud Ristek, kekejaman para penjajah tersebut bahkan dituliskan dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Max Havelaar yang ditulis oleh Multatuli. 

Baca Juga: Sejarah Singkat Paskibraka Indonesia dan Formasi dalam Paskibraka

Kekejaman penjajah inilah yang kemudian memicu banyaknya perlawanan rakyat Indonesia terhadap kaum penjajah. Keinginan untuk lepas dari belenggu bangsa Eropa, mendorong banyak tokoh melakukan peperangan terhadap penjajah. 

Perlawanan terjadi tidak hanya dengan kekuatan fisik saja, tetapi juga secara diplomasi. Perjuangan diplomasi ditandai dengan berdirinya berbagai organisasi dengan tujuan yang sama yaitu merdeka dari bangsa penjajah. 

Dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang pendidikan

Pada masa-masa awal penjajahan, ara pejuang lebih mengandalkan perjuangan secara fisik saja melalui perang. 

Seiring berjalannya waktu, mulai muncul para pemikir dan cendekiawan yang berjuang melalui kemampuan berfikir dan lebih diplomatis.

Pendidikan di Indonesia berkembang dan dianggap penting setelah adanya kebijakan Politik Etis pada masa Kolonial Belanda. 

Sekolah-sekolah mulai dibangun menggunakan sistem pendidikan barat dan hanya kalangan bangsawan saja yang bisa mendapatkan pendidikan tersebut. 

Meskipun seakan memberikan kesempatan untuk rakyat pribumi mengenyam pendidikan, tujuan dibangun sekolah oleh pemerintah Belanda adalah untuk kepentingan mereka sendiri. 

Belanda sengaja mendirikan sekolah agar bisa mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang terdidik dan terampil namun murah. Dampak dari kolonialisme dan imperialisme Belanda di bidang pendidikan bisa di lihat di daftar berikut ini: 

  • Munculnya golongan-golongan terpelajar di Indonesia.
  • Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga-tenaga kerja di perusahaan Belanda.
  • Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.
Baca Juga: Lirik 10 Lagu Nasional Indonesia beserta Pencipta Lagunya

Munculnya golongan terpelajar di Indonesia yang mampu membaca, menulis, dan paham tentang dunia luar, kemudian mendorong perjuangan para pemuda terpelajar untuk melakukan perlawanan secara diplomasi. 

Organisasi pelajar pertama yang didirikan pada masa penjajahan adalah Boedi Oetomo. Organisasi yang didirikan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo, dr. Sutomo dan Suraji, menjadi pelopor bangkitnya pergerakan nasional di Indonesia. 

Setelah Boedi Oetomo berdiri, banyak organisasi lainnya yang berdiri. Meskipun banyak organisasi yang terbentuk, tujuan dari organisasi tersebut tetap sama yaitu berjuang untuk melepaskan Indonesia dari jajahan kolonialisme.  

Meskipun banyak tokoh pemikir, perang secara fisik tetap banyak terjadi selama masa penjajahan. Keduanya berperan besar dalam usaha untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News