KONTAN.CO.ID - Dalam sejarah panjang bangsa Indonesia, masa penjajahan tidak bisa dihapus begitu saja. Kolonialisme dan imperialisme penjajah, meninggalkan banyak dampak di berbagai aspek seperti pendidikan. Dampak yang ditimbulkan pun mencakup dampak positif dan negatif. Namun, sisi negatif dari praktik penjajahan selalu lebih banyak dibandingkan dengan sisi positif. Banyak negara jajahan yang diperas dan disiksa hanya untuk diambil keuntungannya saja tanpa memperhatikan kesejahteraan pendudukan negara tersebut.
Dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang pendidikan
Pada masa-masa awal penjajahan, ara pejuang lebih mengandalkan perjuangan secara fisik saja melalui perang. Seiring berjalannya waktu, mulai muncul para pemikir dan cendekiawan yang berjuang melalui kemampuan berfikir dan lebih diplomatis. Pendidikan di Indonesia berkembang dan dianggap penting setelah adanya kebijakan Politik Etis pada masa Kolonial Belanda. Sekolah-sekolah mulai dibangun menggunakan sistem pendidikan barat dan hanya kalangan bangsawan saja yang bisa mendapatkan pendidikan tersebut. Meskipun seakan memberikan kesempatan untuk rakyat pribumi mengenyam pendidikan, tujuan dibangun sekolah oleh pemerintah Belanda adalah untuk kepentingan mereka sendiri. Belanda sengaja mendirikan sekolah agar bisa mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang terdidik dan terampil namun murah. Dampak dari kolonialisme dan imperialisme Belanda di bidang pendidikan bisa di lihat di daftar berikut ini:- Munculnya golongan-golongan terpelajar di Indonesia.
- Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga-tenaga kerja di perusahaan Belanda.
- Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.