Dampak El Nino, Anggaran Rp 8 Triliun Disiapkan untuk Bantuan Pangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemarau panjang atau El-Nino diperkirakan terjadi tahun ini. Pemerintah pun menyiapkan anggaran sebanyak Rp 8 triliun untuk meneruskan program bantuan pangan dalam menghadapi dampak El-Nino.

Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pemerintah serius dalam menangani dampak dari El-Nino. Diketahui, El Nino diprediksi akan menurunkan produksi pertanian dan menaikkan beberapa komoditas pangan.

"Ibu Menteri Keuangan (Menkeu) sudah ngomong kan sampai Desember. Jadi Oktober - Desember akan ada Rp 8 triliun bantuan untuk bahan pokok," kata Mendag Zulhas di jumpai di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (1/8).


Zulhas mengatakan, sejumlah harga komoditas saat ini terpantau stok mencukupi dan harganya stabil.

"Ada yang stabil tinggi itu telur Rp 30.000/kg tapi kan pemerintah akan menggelontorkan bantuan pangan mulai Oktober," terang Zulhas.

Baca Juga: BMKG Sebut 63% Wilayah di Indonesia Saat Ini Telah Terdampak El Nino

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, sebanyak 63% wilayah di Indonesia telah terdampak cuaca ektrem kemarau panjang atau El Nino.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A Fachri Radjab mengatakan BMKG telah membuat zona musim. BMKG mengkategorikan zona musim ini ada 669 zona.

"Sudah ada 63% dari 669 zona ini sudah masuk musim kemarau. Artinya sebanyak 63% kita sudah terdampak langsung El Nino," jelas Fachri dalam diskusi daring bertajuk Waspadai Dampak El Nino, Senin (31/7).

BMKG memprediksi El Nino tahun ini akan lebih kering dari El Nino yang terjadi di tahun 2019 lalu.

Adapun daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ektrem di antaranya adalah sebagian besar Pulau Sumatra dan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Antisipasi El-Nino, Badan Pangan Pastikan Stok Pangan Cukup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat