Dampak FOMC, rupiah terpuruk ke level terlemah 10 hari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah spot alami pelemahan 0,49% ke level Rp 13.685 per dollar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini (22/2). Hasil ini pun menjadi koreksi terburuk sejak 13 Februari lalu. 

Pelemahan juga terjadi pada kurs tengah rupiah Bank Indonesia sebesar 0,61% ke level Rp 13.665 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, pelemahan rupiah hari didorong oleh respons pelaku pasar atas notulensi Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung kemarin.


Hasil FOMC tersebut menyatakan bahwa The Federal Reserve mengkonfirmasi kenaikan suku bunga acuan AS pada Maret mendatang. Di samping itu, The Fed juga optimis kebijakan reformasi pajak yang diberlakukan sejak Desember tahun lalu akan berdampak baik terhadap perekonomian AS. Alhasil, investor berbondong-bondong memburu dollar AS.

“Sentimen dari AS tersebut membuat mayoritas mata uang global melemah, termasuk rupiah,” kata Reny.

Ditambah lagi, pelemahan hari ini semakin tak terbendung lantaran tidak ada data ekonomi yang mempengaruhi pergerakan rupiah di pasar.

Reny berpendapat, volatilitas pasar masih cukup tinggi hingga akhir pekan sehingga ia memperkirakan rupiah akan kembali melemah pada perdagangan besok (23/2) di kisaran Rp 13.630-13.698 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia