KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pemimpin minoritas umat Islam di Ukraina mengaku kesulitan menjalani ibadah puasa sebagai dampak serangan Rusia yang menghancurkan infrastruktur dan mengganggu ketersediaan pasokan bahan pokok. “Sejak tahun 2014 umat Islam di Ukraina, terutama di Crimea kesulitan untuk beribadah. Tiga masjid dihancurkan, dan sekarang untuk menjalankan ibadah saja, mendapatkan air pun sulit. Ibadah selama Ramadan akan sulit,” tutur Mufti Ukraina, Sheikh Said Ismagilov dalam sebuah video dari sebuah diskusi bertajuk “Apa betul Naziisme berkembang di Ukraina?” seperti dikutip dari rilis Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia, Senin (4/4). Diskusi tertutup melalui aplikasi zoom tersebut digelar Center of Communication Crisis and Conflict (C4) Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid (Usahid) Jakarta dan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) akhir Maret lalu.
Dampak Invasi Rusia Terhadap Umat Islam Ukraina pada Bulan Ramadan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pemimpin minoritas umat Islam di Ukraina mengaku kesulitan menjalani ibadah puasa sebagai dampak serangan Rusia yang menghancurkan infrastruktur dan mengganggu ketersediaan pasokan bahan pokok. “Sejak tahun 2014 umat Islam di Ukraina, terutama di Crimea kesulitan untuk beribadah. Tiga masjid dihancurkan, dan sekarang untuk menjalankan ibadah saja, mendapatkan air pun sulit. Ibadah selama Ramadan akan sulit,” tutur Mufti Ukraina, Sheikh Said Ismagilov dalam sebuah video dari sebuah diskusi bertajuk “Apa betul Naziisme berkembang di Ukraina?” seperti dikutip dari rilis Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia, Senin (4/4). Diskusi tertutup melalui aplikasi zoom tersebut digelar Center of Communication Crisis and Conflict (C4) Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid (Usahid) Jakarta dan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) akhir Maret lalu.