KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika terpilih kembali, rencana imigrasi Donald Trump berpotensi membuat mahasiswa internasional dan calon imigran mencari tujuan lain. Analisis masa jabatan pertama Trump menunjukkan bahwa kebijakan baru, seperti pembatasan pada Program Pelatihan Praktis Opsional (OPT), dapat berdampak besar pada pengusaha dan profesional terampil.
Pembatasan Imigrasi Sebelumnya
Selama masa pemerintahan Trump, banyak pembatasan imigrasi diberlakukan untuk mengurangi pasokan tenaga kerja, termasuk pembatasan visa selama pandemi Covid-19 dan rintangan bagi ilmuwan asing.
Baca Juga: Harris Menarik Hati Komunitas Kristen dan Arab-Amerika, Trump Pilih Retorika Agresif Pemerintah Trump berusaha membatasi OPT, yang memungkinkan mahasiswa internasional mendapatkan pengalaman kerja, meskipun tidak berhasil mempublikasikan aturannya. Penasihat Gedung Putih, Stephen Miller, mendorong kebijakan yang menekan akses mahasiswa internasional, dengan tujuan memperketat H-1B dan meningkatkan ketidakpastian bagi mereka yang ingin bekerja di AS setelah lulus.
Kekhawatiran untuk Mahasiswa Internasional
Kekhawatiran terbesar adalah mengenai bagaimana kebijakan Trump yang baru dapat mengurangi daya tarik Amerika bagi mahasiswa internasional. Pengacara imigrasi, seperti Dan Berger, mencatat bahwa proses visa yang semakin rumit dan kebijakan yang tidak menentu telah menciptakan suasana yang menghalangi bakat internasional. Dengan H-1B sebagai jalur umum untuk tinggal dan bekerja di AS, setiap pembatasan pada visa ini akan semakin menambah kekhawatiran bagi mahasiswa internasional.
Dampak pada Pemohon Green Card
Kebijakan baru dapat merugikan mereka yang menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan green card berbasis pekerjaan.
Baca Juga: Jajak Pendapat Pemilu AS: Harris Unggul Tipis atas Trump dalam Dua Survei Terbaru Peningkatan biaya dan pembatasan pada visa H-1B dapat membuat individu merasa terpaksa meninggalkan AS. Selama masa pemerintahan Trump, tingkat penolakan untuk visa H-1B meningkat, dan ada potensi bahwa hal ini akan kembali terjadi. Jika Trump kembali menjabat, mahasiswa internasional dan pemohon green card berbasis pekerjaan mungkin akan merasakan dampak kebijakan imigrasi yang lebih ketat dari yang mereka bayangkan.
Editor: Handoyo .