Dampak Kelud, pasokan hortikultura Jatim menyusut



JAKARTA. Meletusnya gunung Kelud telah memberikan dampak terhadap suplai hortikultura di wilayah Jawa Timur. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) pasokan produk hortikultura di salah satu pasar induk di Surabaya yakni Oso Wilangun turun 50% dari waktu normal sebanyak 20 ton per hari menjadi hanya 10 ton per hari. "Sampai saat ini secara nasional ketersediaan bahan pangan pokok masih cukup. Yang perlu diperhatikan adalah pasokan ke depan karena sumber pasokan bahan pangan pokok khususnya hortikultura  berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur mulai berkurang," kata Muhammad Luthfi Menteri Perdagangan, Senin (17/2). Khusus untuk komoditas cabe, beberapa daerah sentra utama hortikultura di Jawa Timur yakni Blitar, Kediri, Malang dan Nganjuk mengalami gagal panen dan berpotensi mengakibatkan berkurangnya pasokan ke pasar lokal, antar kota ke Jakarta dan Banten, serta perdagangan antar pulau hingga ke Ambon dan Papua. Sementara itu, untuk produksi bawang merah di wilayah Nganjuk yang merupakan daerah sentra produksi diperkirakan akan mengalami gagal panen akibat sapuan abu vulkanik dari erupsi gunung Kelud. Catatan saja, selama ini pasokan bawang merah dari Nganjuk berkontribusi terhadap produksi nasional sebesar 12%. Berdasarkan prognosa BKP Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2013, produksi bawang merah tahun lalu mencapai 1,02 juta ton, sedangkan untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri mencapai 937.200 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan