KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Sementara, harga Solar juga naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Ketua Komite Analisis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, ada dua efek yang perlu dimitagasi dengan baik oleh pemerintah karena dampak kenaikan harga BBM. Pertama, tertekannya daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi sedang dalam tren positif dan hal ini secara signifikan ditopang oleh konsumsi masyarakat. Sementara di Kuartal II-2022, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,44% dan diproyeksikan oleh pemerintah bisa konsisten di atas 5% secara agregat di akhir 2022.
Dampak Kenaikan Harga BBM, Apindo: Tekanan Daya Beli dan Inflasi Perlu Dimitigasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Sementara, harga Solar juga naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Ketua Komite Analisis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, ada dua efek yang perlu dimitagasi dengan baik oleh pemerintah karena dampak kenaikan harga BBM. Pertama, tertekannya daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi sedang dalam tren positif dan hal ini secara signifikan ditopang oleh konsumsi masyarakat. Sementara di Kuartal II-2022, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,44% dan diproyeksikan oleh pemerintah bisa konsisten di atas 5% secara agregat di akhir 2022.