Dampak Kenaikan Harga di 2022 Mulai Hilang, Inflasi 2023 Kembali ke Target BI



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Mandiri Sekuritas optimisits laju inflasi akan melandai pada tahun 2023. Bahkan, tingkat inflasi akan kembali ke kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% secara tahunan atau year on year (yoy) hingga 4% yoy. 

Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy memperkirakan, inflasi pada tahun 2023 berada di kisaran 3,8% yoy. 

Ini lebih rendah dari inflasi pada tahun 2022 yang di level 5,51% yoy. 


Baca Juga: Pergerakan Rupiah Bakal Terimbas Data Inflasi AS

Leo mengungkapkan, ini seiring dengan melandainya dampak kenaikan berbagai harga di tahun 2022. 

"Berbagai dampak kebijakan yang memengaruhi inflasi di 2022 akan mereda di tahun 2023. Sehingga, akan mengurangi tingkat inflasi sekitar 1,5% hingga 1,6% poin," tutur Leo dalam pertemuan dengan media, Selasa (10/1). 

Seperti kita ketahui, pada tahun 2022 ada berbagai kebijakan pemerintah yang menyundut inflasi. 

Seperti, kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10% menjadi 11%. Ini menampah inflasi sekitar 0,2% hingga 0,3%.

Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini, Hartadinata Abadi (HRTA) Kejar Pendapatan hingga Rp 10 Triliun

Kemudian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan kenaikan harga BBM bersubsidi. Ini memberi tambahan pada inflasi sekitar 1,15%.

Ada juga dampak kenaikan harga BBM ke transportasi darat, yang kemudian menyumbang inflasi sekitar 0,16%. 

Saat memasuki tahun 2023, Leo melihat dampak kenaikan harga akibat berbagai kebijakan tersebut akan menghilang sehingga inflasi akan kembali ke target BI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli