Dampak kenaikan harga minyak sawit dan kedelai terhadap emiten CPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali melanjutkan kenaikan sejak setelah beberapa hari terakhir mengalami profit taking secara teknikal.

Tren positif ini akan terus berlanjut didorong kenaikan harga minyak kedelai serta tekanan Biden kepada China akhir akhir ini.

CEO & Founder emiten.com, Denny Huang, mengatakan, CPO berpotensi mengalami kelangkaan negara-negara pengimpor CPO seperti China dan India lantaran produksi sawit mengalami penurunan. Kebutuhan  CPO kedua negara dengan jumlah penduduk gabungan 2,6 miliar hanya ditopang Indonesia dan Malaysia saja.


"Sentimen turunnya ekspor, turunnya produksi dan turunnya harga sawit adalah siklus bertahun tahun setiap bulan Januari. Potensi stok & produksi sawit diprediksi akan lebih anjlok tahun 2021 ini mengingat lockdown yang dilakukan Malaysia. Baru setelah bulan Januari-Februari harga saham CPO cenderung historikal naik," kata Denny dalam keterangan resminya, Selasa (26/1).

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) incar pertumbuhan produksi CPO di atas 10% tahun ini

Analis emiten.com merekomendasikan buy dan hold sektor yang akan turnaround di awal semester I 2021 ini akibat menguatnya rupiah serta harga komoditas yang membaik di tengah optimisme program vaksinasi pemerintah yang berjalan lancar.

Denny bilang, beberapa saham top-picks di sektor perkebunan sawit yang dapat juga dikategorikan sektor konsumsi alias hasil olahan kelapa sawit yakni PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

Menurut Denny, pasar saham Indonesia masih merupakan tujuan investasi banyak investor asing terutama di sektor yang belum bergerak, seperti perkebunan & sektor konsumsi.

"Meskipun IHSG saat ini dibayangi profit taking dan banyaknya sentimen ketidakpastian, namun antusiasme investor trader tetap bertumbuh dilihat dari pertumbuhan user emiten.com serta bertumbuhnya analis yang bergabung.” pungkas Denny.

Selanjutnya: Kenaikan harga emas diprediksi masih akan berlanjut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli