Dampak kenaikan suku bunga bakal terasa di seluruh segmen kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk mengatakan tahun ini pihaknya tengah fokus untuk menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Terutama melihat kondisi ekonomi saat ini yang masih belum stabil, perseroan pun berusaha menjaga NPL berada di level rendah seperti pada awal tahun 2018.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menilai, kondisi saat ini dengan tren suku bunga yang terus mengalami peningkatan bakal berpengaruh pada laju NPL perbankan.

Meski begitu, suku bunga menurutnya tak menjadi satu-satunya faktor pendorong kenaikan NPL melainkan kondisi ekonomi secara global. Salah satunya, dengan adanya perang dagang di dunia yang diinisiasi oleh Amerika Serikat.


Adapun, sektor yang terdampak apabila terjadi kenaikan suku bunga akan cukup merata. "Hal ini karena adanya dampak langsung jumlah bunga yang harus dibayar menjadi lebih besar, ini akan dialami oleh seluruh debitur, baik ritel, konsumtif atau korporasi," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (25/6).

Sebagai informasi saja, rasio kredit bermasalah perseroan sampai dengan kuartal I 2018 terbilang masih rendah yaitu sebesar 1,7% secara gross dan net sebesar 0,7%.

Adapun, hingga April 2018, OJK mencatat pertumbuhan kredit mencapai 8,95% secara year on year (yoy). Meskipun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Maret sebesar 8,54%, realisasi tersebut masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada April 2017 yang mencapai 9,47% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto