Dampak pandemi corona belum reda, Garudafood (GOOD) menunda investasi baru tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk tetap mempertahankan kinerja di tahun ini. Salah satunya dengan menunda proyek investasi baru.

Direktur Garudafood Putra Putri Jaya Paulus Tedjosutikno mengatakan, pihaknya melihat prospek bisnis di kuartal III 2020 masih terdampak efek wabah Covid-19 sehingga bisnis belum dapat pulih seperti sedia kala.

"Namun, kami berharap kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus seperti pemberian bansos hingga gaji ke 13  untuk PNS dan pensiun dapat menggerakkan ekonomi di daerah-daerah sehingga mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan pada akhirnya dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/9).


Baca Juga: Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD) kantongi restu buyback 2% saham

Paulus berharap kondisi perekonomian di kuartal III dan kuartal selanjutnya akan lebih baik dari kuartal II dan kuartal III 2020.

Di sisa akhir tahun ini, Paulus menyebutkan, Garudafood tentu sudah menyiapkan sejumlah strategi yakni melakukan prioritas aktivitas-aktivitas yang memberikan dampak langsung terhadap pencapaian perusahaan. Kemudian melakukan efisiensi (penghematan biaya) kegiatan operasional perusahaan.

Selain itu, GOOD juga tetap berupaya menciptakan terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan penjualan melalui jalur distribusi, segmen dan pangsa pasar yang baru, serta peluncuran produk baru yang inovatif.

Paulus mengatakan, tahun ini  Garudafood merilis produk baru pada tiga kategori berbeda, yaitu Garuda Potato untuk kategori snack, Gery Saluut Malkist Sandwich untuk kategori biskuit dan Chocolatos Milk Drink untuk kategori minuman cokelat.

"Kami juga menunda proyek-proyek investasi baru tanpa mengurangi kemampuan perusahaan dalam melayani dengan baik konsumennya," jelasnya.

Meski sudah menjalankan strategi bisnis tersebut, Paulus mengungkapkan, saat ini GOOD melakukan koreksi atas target kinerja di 2020 mengingat dampak dari pandemi Covid-19 belum pulih dan belum ada kepastian kapan situasi secara umum akan normal kembali dan membaiknya kondisi perekonomian.

Baca Juga: Bisnis makanan masih punya peluang tumbuh pasca relaksasi PSBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat