Dampak pengetatan moneter telah memperlambat pertumbuhan manufaktur di China



BEIJING. Pertumbuhan sektor manufaktur China pada Juni 2011 melambat ke level terendahnya dalam 28 bulan terakhir. Hal ini terjadi setelah China menjalankan kebijakan pengetatan moneter untuk melindungi perekonomian dari overheating. Purchasing Manager Index (PMI) China turun ke level 50,9 pada Juni 2011 dibanding bulan sebelumnya yang berada di posisi 52. Indeks ini merupakan indikator untuk menghitung kondisi tiap sektor industri.

Meskipun angka PMI China masih di atas ambang batas yang di tetapkan yakni di level 50, namun penurunan indeks bulan Juni menunjukkan indikasi pertumbuhan manufaktur telah melambat.

Para analis berpendapat, kebijakan pemerintah sudah mulai berpengaruh terhadap sektor manufaktur di China. "Saya pikir alasan utama pemerintah adalah untuk pengetatan moneter dan pengurangan kredit," ujar Sitao Xu dari Economist Intelligence Unit di Beijing. Selain pengetatan moneter di dalam negeri, faktor eksternal seperti menurunnya permintaan dari negara maju seperti di AS juga menjadi pengaruh perlambatan ekonomi China. Selain itu, pengaruh krisis utang di Eropa pun menjadi faktor penyebab permintaan produk manufaktur dari China berkurang. "Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Saya tidak melihat adanya potensi resesi," kata Sitao Xu.


Editor: Rizki Caturini