KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) diperkirakan dapat membantu meningkatkan total profit perbankan di seluruh dunia. Namun, hal ini juga berpotensi mengurangi jumlah pekerja dengan keterampilan rendah. Menurut laporan terbaru dari Citi Global Perspectives & Solutions (Citi GPS) yang bertajuk “AI in Finance: Bot, Bank & Beyond”, total profit perbankan dunia bisa meningkat sebesar US$ 170 miliar atau Rp 2.775,25 triliun (kurs Rp 16.325) atau tumbuh 9% pada tahun 2028. Sehingga, total laba perbankan global diprediksi mencapai US$ 2 triliun pada tahun 2028, dari perkiraan US$ 1,8 triliun jika tidak menggunakan AI. Laporan tersebut juga menganalisis penerapan AI di sektor keuangan yang dapat mengubah industri jasa keuangan dan perekonomian secara keseluruhan secara signifikan. Meskipun teknologi bukan satu-satunya faktor yang mendorong profitabilitas, namun merupakan faktor penting. Dalam era data yang berkembang pesat saat ini, teknologi tetap menjadi pembeda strategis utama dalam mendorong profit.
Dampak Penggunaan AI di Perbankan: Profit Naik, Tenaga Kerja Terpangkas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) diperkirakan dapat membantu meningkatkan total profit perbankan di seluruh dunia. Namun, hal ini juga berpotensi mengurangi jumlah pekerja dengan keterampilan rendah. Menurut laporan terbaru dari Citi Global Perspectives & Solutions (Citi GPS) yang bertajuk “AI in Finance: Bot, Bank & Beyond”, total profit perbankan dunia bisa meningkat sebesar US$ 170 miliar atau Rp 2.775,25 triliun (kurs Rp 16.325) atau tumbuh 9% pada tahun 2028. Sehingga, total laba perbankan global diprediksi mencapai US$ 2 triliun pada tahun 2028, dari perkiraan US$ 1,8 triliun jika tidak menggunakan AI. Laporan tersebut juga menganalisis penerapan AI di sektor keuangan yang dapat mengubah industri jasa keuangan dan perekonomian secara keseluruhan secara signifikan. Meskipun teknologi bukan satu-satunya faktor yang mendorong profitabilitas, namun merupakan faktor penting. Dalam era data yang berkembang pesat saat ini, teknologi tetap menjadi pembeda strategis utama dalam mendorong profit.