KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski perekonomian global masih menyimpan resiko ketidakpastian sebagai dampak kebijakan ekonomi di Amerika Serikat (AS) serta lanjutan perang dagang dengan China, produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) masih dapat melihat celah agar tetap menguatkan bisnisnya di tahun ini. Industri manufaktur yang 95% hasil produknya untuk ekspor ini memandang pasar kian menguat dengan adanya trade war. "Bagi kami yang berorientasi ekspor, peluang pasar luar negeri masih tetap besar dan efek perang dagang masih tetap meningkatkan ekspor di negara Malaysia," ujar Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK kepada Kontan.co.id, Senin (18/3). Dari segi harga dan kualitas produksi, saat ini cetakan sarung tangan MARK mampu bersaing dengan para kompetitor global. Tak heran, perusahaan ini tengah memperbesar volume penjualan ke China dan Vietnam.
Dampak perang dagang tingkatkan ekspor Mark Dynamics Indonesia (MARK)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski perekonomian global masih menyimpan resiko ketidakpastian sebagai dampak kebijakan ekonomi di Amerika Serikat (AS) serta lanjutan perang dagang dengan China, produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) masih dapat melihat celah agar tetap menguatkan bisnisnya di tahun ini. Industri manufaktur yang 95% hasil produknya untuk ekspor ini memandang pasar kian menguat dengan adanya trade war. "Bagi kami yang berorientasi ekspor, peluang pasar luar negeri masih tetap besar dan efek perang dagang masih tetap meningkatkan ekspor di negara Malaysia," ujar Ridwan Goh, Presiden Direktur MARK kepada Kontan.co.id, Senin (18/3). Dari segi harga dan kualitas produksi, saat ini cetakan sarung tangan MARK mampu bersaing dengan para kompetitor global. Tak heran, perusahaan ini tengah memperbesar volume penjualan ke China dan Vietnam.