Dampak Perang Putin, Komunitas Rusia Mini Terbentuk di Serbia



KONTAN.CO.ID -  BELGRADE. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Serbia menjadi tujuan utama bagi puluhan ribu warga Rusia yang melarikan diri dari konflik, wajib militer, atau kebijakan politik Presiden Vladimir Putin. 

Salah satu dari mereka adalah Vadim Morus, seorang pemain seluncur es profesional dari Moskow, yang kini tinggal dan bekerja di Belgrade.

Morus meninggalkan Rusia bersama tunangannya pada tahun 2022. Seperti banyak warga Rusia lainnya, ia memilih Serbia karena hubungan budaya dan agama yang erat antara kedua negara. Di Serbia, Morus telah menemukan komunitas baru dan pekerjaan sebagai pelatih seluncur es, yang cukup diminati di sana.


Baca Juga: Putin Naikkan Dua Kali Lipat Bonus Bagi Relawan yang Mau Bertempur di Ukraina

Menurut data Kementerian Dalam Negeri Serbia, antara Februari 2022 dan pertengahan 2023, lebih dari 30.000 warga Rusia mendaftar untuk tinggal sementara di Serbia. 

Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan sebelumnya. Selain itu, warga Rusia telah mendirikan lebih dari 11.000 bisnis di berbagai sektor, mulai dari layanan berbasis internet hingga sekolah perhotelan dan olahraga.

Viktor, seorang dokter hewan dari St. Petersburg, juga melarikan diri dari mobilisasi di Rusia pada musim gugur 2022. 

Kini, tanpa kualifikasi untuk berpraktik di Serbia, ia bekerja sebagai tukang di Belgrade, yang melayani komunitas Rusia secara eksklusif. Meskipun tidak berpraktik sebagai dokter hewan, Viktor merasa cukup dengan pekerjaannya sekarang.

Baca Juga: Rusia Rekrut Warga Kuba untuk Berperang, Beri Bonus Besar!

Hubungan antara Serbia dan Rusia telah berlangsung selama berabad-abad dan tetap bersahabat hingga saat ini, meskipun Serbia juga berupaya untuk bergabung dengan Uni Eropa yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. 

Pada awal abad ke-20, setelah Perang Dunia I, ribuan warga Rusia yang dikenal sebagai "Rusia Putih" melarikan diri ke Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia yang baru dibentuk. Namun, banyak dari mereka kesulitan untuk berintegrasi dan memilih untuk mempertahankan identitas mereka.

Di Belgrade, warga Rusia kini telah membangun komunitas yang hidup dengan klub, taman kanak-kanak, praktik medis, dan toko-toko yang semuanya dimiliki oleh warga Rusia. 

Baca Juga: Ukraina Serang Depot Bahan Bakar di Perbatasan Rusia

Selain itu, seni dan budaya Rusia berkembang pesat di kota ini, dengan band, penyanyi, dan komedian Rusia yang tampil di klub-klub lokal serta seniman Rusia yang memamerkan karya mereka di galeri-galeri.

Morus, yang kini merasa lebih nyaman di Belgrade, enggan menjelaskan alasan kepergiannya dari Rusia. Namun, tunangannya, Alexandra Mashkanova, mengungkapkan bahwa mereka meninggalkan Rusia karena alasan ideologis setelah mencoba memahami situasi yang terjadi pada hari-hari pertama invasi.

Editor: Noverius Laoli