Dampak Perang Ukraina dan Rusia, Harga Minyak Naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Center of Macroeconomics and Finance-INDEF M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan tren harga minyak dunia meningkat akibat dampak perang Ukraina dan Rusia.

“Jadi sebelum perang pun memang cenderung bahkan dari hasil forcasting juga menemukan harga dunia semakin meningkat, ditambah dengan adanya peperangan ini,” ujar Rizal dalam acara Diskusi Publik INDEF yang digelar secara virtual, Rabu (2/3).

Dalam paparannya, Rizal juga mengungkapkan bagaimana dampaknya perang kedua negara tersebut terhadap Konsumsi Rumah Tangga dan konsumsi Pemerintah. Berdasarkan perhitungan INDEF dengan menggunakan GTAP, konsumsi terhadap pengeluaran pemerintah dengan adanya konflik geopolitik Rusia-Ukraina adalah naik sebesar 0,1%.


Baca Juga: Menilik Strategi Perdagangan Indonesia di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

“Kemungkinan akan banyak efek dari perang ini, dimungkinkan mesti akan mengeluarkan anggaran untuk berbagai kebijakan yang memang nanti akan berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia,” kata Rizal.

Misalnya transmisi melalui harga oil yang sudah melonjak naik yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak global serta beberapa komoditas yang memang dipengaruhi oleh aktivitas ekspor dan impor antara Indonesia dengan kedua negara yang sedang berperang.

“Meskipun relatif tidak besar sekali proporsinya, namun setidaknya ini ternyata berpengaruh,” kata Rizal. Lebih lanjut Rizal mengungkapkan, perang dari kedua negara tersebut membuat harga minyak naik 1,14%.

Baca Juga: Minyak Mentah Makin Mahal, Harga BBM di Sejumlah SPBU Maret 2022 Naik Lagi

“Dan ini sudah mulai dirasakan dari sisi harga. BBM sebelumnya 2-3 minggu sudah mulai naik untuk nonsubsidi. Kita tidak berharap subsidi juga dinaikkan. Karena itu juga sangat berpengaruh,” katanya.

Menurutnya, hal ini akan dirasakan terutama pada sektor transportasi karena juga berhubungan dengan sektor-sektor komoditas yang lain.

Di sisi lain, perang Ukraina dan Rusia dampaknya terhadap ekspor di Indonesia yang mengalami penurunan 0,11%.

Baca Juga: Harga Minyak Makin Mendidih ke US$ 106 per Barel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati