Dampak PSAK 74, Asuransi Bintang Catat Penurunan Premi Bruto hingga 20%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) catat adanya penurunan premi bruto hingga 20% karena penerapan beberapa langkah startegi PSAK74.

Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI), HSM Widodo memaparkan beberapa langkah strategis dalam penerapan PSAK74. Menurut Widodo Asuransi Bintang telah sangat siap untuk melaksanakan PSAK74 pada Januari 2025 mendatang. 

"Kami telah memiliki sistem engine yang dikembangkan sendiri guna pengukuran paralel run PSAK 64 (IFRS 4) dan PSAK 74.Kami memonitor kuartalan terhadap dampak penerapan PSAK74, salah satunya adalah dampak terhadap ekuitas dan premi bruto," jelas Widodo dalam Public Expose, Kamis (21/12).


Terkait dampak penerapan strategi PSAK 74 pada ekuitas atau permodalan Asuransi Bintang, Widodo mengungkapkan adanya kerugian sebesar Rp 20 miliar pada September 2023. Meski begitu, menurut Widodo kerugian ini masih dalam batas aman.

Baca Juga: Melihat Ketidakpastian Global pada 2024, OJK Minta Hal Ini ke Industri Asuransi

"Ini masih ada dalam rentang dampak yang dapat diterima mengingat, sebelumnya pada Maret 2023 masih di angkat Rp 37 miliar," ungkap Widodo.

Selain itu, dampak penerapan langkah strategi PSAK 74 juga menyebabkan penurunan premi bruto pada Asuransi Bintang. WIdodo mengungkapkan Per September 2023, pendapatan premi bruto tercatat sebesar Rp 282,7 miliar menurun sebesar 20% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 353 miliar.

"Kontraksi ini terutama terjadi dari penurunan produksi premi untuk produk asuransi kendaraan sebesar Rp 24 miliar atau 55%, asuransi marine hull sebesar Rp 43 miliar atau 56%, dan asuransi varia 16%," ujar Widodo.

Meski adanya penurunan, namun Widodo mencatatkan Asuransi Bintang masih berhasil membukukan pertumbuhan premi bruto untuk produk asuransi properti sebesar Rp 3,4 miliar atau 2.2%, asuransi marine cargo sebesar Rp 2,2 miliar atau 15%, asuransi enginering sebesar Rp 174 juta atau 1.8%, dan asuransi unit link sebesar Rp 367 juta.

"Ke depan secara konsisten kami juga akan masih terus menjalankan langkah-langkah strategis terutama untuk persiapan memasuki tahun kritis di 2024," jelas Widodo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi