Saat ini masih sulit melihat mana perusahaan yang diuntungkan dan dirugikan akibat penguatan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Tetapi, jika dilihat secara makro, hampir semua emiten mendapatkan sentimen positif. Alasannya, makroekonomi Indonesia juga ikut positif. Tapi pada dasarnya, penguatan mata uang Garuda di awal tahun ini tentu berdampak besar bagi emiten yang punya eksposur bahan baku yang pembeliannya dengan dollar AS. Misalnya seperti emiten farmasi. Kita lihat, rata-rata 90% bahan baku emiten farmasi berasal dari impor. Artinya, ketika rupiah menguat, maka beban biaya perusahaan akan berkurang, karena pendapatan mereka dalam bentuk rupiah tidak terkikis kurs. Tidak ada perusahaan yang merugi.
Dampak rupiah kuat positif
Saat ini masih sulit melihat mana perusahaan yang diuntungkan dan dirugikan akibat penguatan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Tetapi, jika dilihat secara makro, hampir semua emiten mendapatkan sentimen positif. Alasannya, makroekonomi Indonesia juga ikut positif. Tapi pada dasarnya, penguatan mata uang Garuda di awal tahun ini tentu berdampak besar bagi emiten yang punya eksposur bahan baku yang pembeliannya dengan dollar AS. Misalnya seperti emiten farmasi. Kita lihat, rata-rata 90% bahan baku emiten farmasi berasal dari impor. Artinya, ketika rupiah menguat, maka beban biaya perusahaan akan berkurang, karena pendapatan mereka dalam bentuk rupiah tidak terkikis kurs. Tidak ada perusahaan yang merugi.