KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penyaluran pembiayaan baru PT Akulaku Finance Indonesia sempat mengalami perlambatan pada kuartal I-2024. Chief Financial Officer Akulaku Finance Indonesia Aan Setiadi mengatakan perusahaan hanya menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 414 miliar pada kuartal I-2024. Aan menerangkan penyebab penyaluran pembiayaan melambat pada kuartal I-2024 karena adanya pemulihan bisnis yang signifikan setelah normalisasi status pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Menurunnya hampir 33% karena kami belum bisa berbisnis secara normal karena dampak dari status OJK," ungkapnya saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (17/3).
Baca Juga: Akulaku Finance Targetkan Penyaluran Pembiayaan Baru Rp 9,1 Triliun pada 2025 Menurut catatan Kontan, OJK telah mencabut sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Tertentu (PKUT) yang diberikan kepada PT Akulaku Finance Indonesia terkait produk BNPL pada 29 Februari 2024. Adapun OJK memberlakukan PKUT tersebut terhadap Akulaku Finance pada 5 Oktober 2023. Lebih lanjut, Aan menyampaikan Akulaku Finance baru mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan baru pada semester II-2024. Penyaluran pembiayaan baru Akulaku Finance pada semester II-2024 mencapai Rp 3,9 triliun. "Nilai itu meningkat signifikan 81%, jika dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,1 triliun," ujarnya. Aan menambahkan secara total, penyaluran pembiayaan baru Akulaku Finance pada 2024 mencapai Rp 6 triliun. Dia bilang produk BNPL menjadi kontributor terbesar penyaluran pembiayaan baru perusahaan pada 2024. Adapun porsi produk BNPL mencapai 92% dari total pembiayaan baru perusahaan pada 2024. Pada 2025, Akulaku Finance menargetkan pembiayaan baru perusahaan sebesar Rp 9,1 triliun. Nilai itu tumbuh 52% dari pencapaian pada tahun sebelumnya.